G7 Siapkan Sanksi Baru, Larang Anggotanya Impor Minyak dari Rusia
Negara-negara anggota G7 sepakat melarang dan menghentikan impor minyak Rusia oleh negara-negara anggotanya.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WILMINGTON - Negara-negara yang tergabung dalam Group of Seven (G7) sepakat melarang dan menghentikan impor minyak Rusia oleh negara-negara anggotanya.
Sementara salah satu anggota G7 yaitu Amerika Serikat, menjatuhkan sanksi terhadap eksekutif Gazprombank dan bisnis lainnya, sebagai tanggapan atas kekejaman Rusia terhadap Ukraina.
Langkah ini merupakan upaya terbaru pihak Barat, yang diharapkan dapat menekan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan invasi negaranya ke Ukraina.
Dilansir dari Reuters.com, Presiden AS Joe Biden bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, bergabung dengan para pemimpin G7 dalam panggilan konferensi video untuk membahas perang yang terjadi, memberikan dukungan untuk Ukraina, dan tindakan tambahan terhadap Moskow, termasuk langkah untuk menargetkan energi Rusia.
Baca juga: Biden Bujuk Negara G7 Tambah Sanksi untuk Rusia
Dalam pernyataan bersamanya, para pemimpin G7 mengatakan mereka berkomitmen untuk menghapus ketergantungan mereka terhadap energi Rusia.
“Kami berkomitmen untuk menghapus ketergantungan kami pada energi Rusia, termasuk dengan menghapus atau melarang impor minyak Rusia. Kami akan memastikan bahwa kami melakukannya secara tepat waktu dan teratur," sebut para pemimpin negara G7.
Baca juga: Pernyataan Bersama Para Pemimpin G7 terhadap Rusia: Segera Tarik Pasukan Militer dari Ukraina
"Kami akan bekerja sama dan dengan mitra kami untuk memastikan pasokan energi global yang stabil dan berkelanjutan serta harga yang terjangkau bagi konsumen,” lanjutnya.
Sementara itu, AS memberlakukan sanksi terbarunya dengan meluncurkan sanksi terhadap tiga stasiun televisi Rusia, melarang warga AS untuk memberikan layanan akuntansi dan konsultasi kepada Rusia, serta pembatasan terhadap 2.600 visa pejabat Rusia dan Belarusia.
Baca juga: Menteri Keuangan Ukraina Serukan Embargo Total Terhadap Impor Minyak dan Gas Rusia
AS dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia, yang menargetkan bank, bisnis, dan oligarki Rusia untuk menekan ekonomi Rusia dan membatasi sumber daya yang digunakan untuk memperkuat serangan Rusia.
AS juga menjatuhkan sanksi kepada eksekutif Gazprombank, menandai langkah pertama AS yang melibatkan eksportir gas raksasa Rusia, di saat AS dan sekutunya menghindar untuk mengambil langkah-langkah yang dapat menyebabkan gangguan pasokan gas ke Eropa, yang bergantung terhadap gas Rusia.
Menurut pernyataan dari Departemen Keuangan AS, para eksekutif Gazprombank yang terkena sanksi termasuk Alexy Miller dan Andrey Akimov.
Seorang pejabat senior administrasi Biden mengatakan kepada wartawan, jika sanksi kepada Gazprombank ini tidak termasuk untuk membekukan aset atau melarang transaksi dengan Gazprombank.
“Ini bukan blok penuh. Kami tidak membekukan aset Gazprombank atau melarang transaksi apa pun dengan Gazprombank. Apa yang kami isyaratkan adalah bahwa Gazprombank bukanlah tempat yang aman, jadi kami memberi sanksi kepada beberapa eksekutif bisnis puncak mereka untuk menciptakan efek yang mengerikan,” ungkap pejabat tersebut.
Selain Gazprombank, delapan eksekutif Sberbank yang memegang sepertiga dari aset perbankan Rusia ikut ditambahkan ke dalam daftar sanksi terbaru AS.
Moscow Industrial Bank dan 10 anak perusahaannya juga ikut ditambahkan ke daftar sanksi tersebut.
Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi Pembatasan Terhadap Puluhan Bankir Top Rusia
Sementara ketiga stasiun televisi yang terkena sanksi AS adalah Perusahaan Saham Gabungan Channel One Russia, Stasiun Televisi Russia-1, dan Perusahaan Saham Gabungan NTV Broadcasting Company.
Baca juga: Ekspor Gandum Ukraina-Rusia Terhalang Perang, Menteri Jerman Peringatkan Bahaya Kelaparan Global
Warga AS akan dilarang untuk memberikan layanan akuntansi, konsultasi manajamen. serta perwalian dan pembentukan perusahaan, walaupun layanan hukum masih diperbolehkan untuk diberikan.
Pembatasan kontrol ekspor baru juga dilakukan untuk menekan Rusia, termasuk kontrol ekspor untuk mesin industri, buldoser, produk kayu, motor, dan kipas angin.
Uni Eropa juga akan menerapkan kontrol tambahan pada bahan kimia yang digunakan militer Rusia.
Pembuat senjata, Promtekhnologiya bersama tujuh perusahaan pelayaran ikut dikenai sanksi. Pemerintah AS juga mengatakan, Komisi Pengaturan Nuklir akan menangguhkan lisensi untuk ekspor bahan nuklir khusus ke Rusia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.