Jerman Siapkan Skenario Baru Hentikan Impor Gas dari Rusia
Pemerintah Jerman diam-diam menyiapkan rencana penghentian pasokan gas dari Rusia lewat paket darurat
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Pemerintah Jerman diam-diam menyiapkan rencana penghentian impor gas dari Rusia lewat paket darurat yang mencakup pengendalian perusahaan-perusahaan penting di negaranya.
Persiapan yang dipimpin oleh Kementerian Urusan Ekonomi Jerman ini, menunjukan kewaspadaan tinggi Jerman terhadap pasokan gas yang menggerakan ekonomi negara tersebut dan penting bagi industri baja, plastik dan mobilnya.
Melansir dari Reuters.com, pasokan gas Rusia menyumbang sekitar 55 persen dari impor Jerman pada tahun lalu. Jerman berada di bawah tekanan untuk melepas ketergantungannya terhadap pasokan energi dari Rusia, karena menurut para kritikus pendapatan Rusia dari sektor energinya, telah membantu mendanai pasukan Rusia.
Masih belum jelas apakah Jerman akan melakukan penghentian mendadak atas energi Rusia, namun Jerman telah memberikan dukungan untuk embargo gas Rusia, dan mendukung sanksi yang menargetkan batu bara dan minyak Rusia.
Saat ini Jerman berusaha menyusun rencana untuk menghadapi situasi jika nantinya Rusia memotong aliran gasnya secara sepihak.
Baca juga: Ekspor Gandum Ukraina-Rusia Terhalang Perang, Menteri Jerman Peringatkan Bahaya Kelaparan Global
Pemerintah Jerman juga berencana memberikan pinjaman dan jaminan lebih lanjut untuk menopang perusahaan energi, yang dapat membantu mereka mengatasi kenaikan harga, serta berencana untuk mengambil alih perusahaan penting seperti kilang.
Bulan lalu Jerman menyetujui perubahan yang dapat memungkinkan pemerintah untuk mengambil alih perusahaan energi sebagai upaya terakhir.
Baca juga: Turki Kelimpungan Inflasi Meroket, Jerman Antisipasi Kelangkaan Migas
Saat ini, pemerintah Jerman sedang membahas bagaimana mereka dapat melakukan tindakan tersebut, seperti mengambil kendali terhadap kilang PCK yang dioperasikan oleh Rosneft Rusia.
Nasionalisasi perusahaan energi
Salah seorang sumber mengatakan, nasionalisasi perusahaan energi menjadi salah satu pilihan yang sedang dipertimbangkan secara hati-hati oleh pemerintah Jerman, untuk mengamankan pasokan energi.
Menurut sumber lainnya, Jerman telah mengambil saham di perusahaan lain.
Pada tahun 2018, Jerman juga membuat langkah serupa saat bank pembangunan negara, KfW membeli 20 persen dari operator jaringan energi 50Hertz, untuk menangkis tawaran dari State Grid China.
Baca juga: Uni Eropa Siapkan Sanksi Keenam Untuk Kremlin, Akan Bebaskan Jerman Dari Ketergantungan Migas Rusia
Pemerintah Jerman belum menyelesaikan paket darurat teraakhir, namun dilaporkan Jerman akan mengambil saham minoritas di perusahaan energi dan intervensi di kilang Schwedt, walaupun rencana tersebut belum diputuskan.
Pemerintah Jerman juga memeriksa apakah KfW dapat membantu mengurangi tekanan terhadap perusahaan energi, dengan mendukung mereka untuk menerima pinjaman lebih lajut atau kredit darurat, yang dapat digunakan saat mereka menghadapi lonjakan harga energi.
Awal tahun ini untuk mengatasi volalitas di pasar energi, KfW membantu perusahaan energi Jerman Uniper, perusahaan gas alam VNG, dan operator pembangkit listrik tenaga batu bara, Leag.
Jerman juga mencari cara bagaimana mereka menjatah gas dalam keadaan darurat.
Regulator Jerman sedang mempertimbangkan apakah akan memberikan prioritas industri di atas rumah tangga, yang akan menjadi kebalikan dari kebijakan saat ini.
Diskusi sedang berlangsung dengan latar belakang perang di Ukraina dan perselisihan yang semakin meningkat antara Rusia dan Jerman, yang telah mendukung sanksi keras untuk mengisolasi Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada angkatan bersenjatanya di sebuah parade pada Senin (9/5/2022) kemarin, akan terus berjuang untuk negara mereka, namun tidak memberikan petunjuk mengenai berapa lama serangan ke Ukraina akan terus berlangsung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.