Kenaikan Harga CPO, Dongkrak Pendapatan Eagle High Plantations Jadi Rp 2,9 Triliun
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) membukukan pendapatan sepanjang 2021 naik 34 persen menjadi Rp 2,9 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 2,2 triliun.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) membukukan pendapatan sepanjang 2021 naik 34 persen menjadi Rp 2,9 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 2,2 triliun.
Direktur Utama BWPT Henderi Djunaidi mengatakan, kenaikan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) pada tahun lalu, dan ditunjang dengan keputusan manajemen yang tepat, telah membawa kinerja keuangan perseroan di posisi yang lebih baik.
"Pendapatan naik 34 persen, EBITDA naik 107 persen menjadi Rp 817 miliar. Selain itu, operating profit juga naik 194 persen menjadi Rp 278 miliar," kata Henderi ditulis Selasa (10/5/2022).
Baca juga: Kinerja 2021 Kinclong, PGUN Incar Penjualan CPO Rp 856 Miliar Tahun Ini
Menurutnya, pada tahun lalu perseroan telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mengendalikan biaya dan meningkatan efisiensi operasional, termasuk menyelesaikan peremajaan pabrik kelapa sawit.
Pada 2022, kata Henderi, perseroan akan terus berfokus pada pengoperasian kebun dan pabrik yang optimal, juga program pemeliharaan dan pemupukan, program panen dan peremajaan alat berat.
"Perseroan juga akan mengoptimalkan utilisasi seiring kenaikan harga komponen produksi seperti solar dan pupuk yang di luar kontrol perseroan dan kemungkinan adanya inflasi," paparnya.
Untuk memastikan keberlanjutan dalam operasional bisnisnya, perseroan telah memiliki satu sertifikasi RSPO dan enam sertifikasi ISPO.
Baca juga: Pemerintah Lanjutkan Kebijakan PPKM, Luhut: Optimalkan Work From Home
"Kami memiliki komitmen nyata dalam penerapan aspek environmental, social and governance (ESG) dalam bisnis kami. Tahun ini kami akan menambah satu sertifikasi RSPO dan dua sertifikasi ISPO,” ujar Henderi.
Henderi optimis kinerja perseroan tahun ini akan lebih baik lagi dari sebelumnya, seiring penerapan strategi yang mengacu pada pedoman ESG dan didukung faktor lainya.
"Strategi perusahaan yang mengacu pada pedoman ESG, dan harga CPO yang kami yakini akan tetap tinggi, menjadi kunci keberhasilan kami di tahun 2022 dan pertumbuhan double digit akan kembali tercapai di tahun 2022," tuturnya.