India Bangun Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Bertenaga Biogas
AeroCare Clean Energy membangun pengisi daya kendaraan listrik (EV) bertenaga biogas
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – AeroCare Clean Energy, bekerja sama dengan Municipal Corporation of Greater Mumbai (MCGM), mendapat hibah dari Departemen Bioteknologi (BIRAC) India, untuk membangun pengisi daya kendaraan listrik (EV) bertenaga biogas.
Dikutip dari autocarindia.com, Minggu (15/5/2022), sistem ini menggunakan sisa makanan dari hotel dan perusahaan lain untuk diolah menjadi metana, sehingga menghasilkan listrik.
Baca juga: Rusia Tangguhkan Pasokan Listrik ke Finlandia, Imbas Rencana Gabung NATO?
“Kami sudah memiliki sistem pengelolaan limbah yang terdesentralisasi, dengan pupuk sebagai produk sampingan. Kami memproses dua ton sampah sehari, yang menghasilkan sekitar 180-200 meter kubik metana.” kata CEO AeroCare, Ankit Zaveri.
Penanggung jawab pabrik Mustafa Shaikh mengatakan, GO EC juga hadir di Kerala, dan awalnya berencana untuk memasok listrik yang dihasilkan untuk menyalakan lampu jalan. Kemudian, terikat dengan unit Kerala untuk mengisi daya kendaraan listrik.
Shaikh menambahkan, ada tiga cara sampah organik dapat dikonversi dan dimanfaatkan yakni dengan bio CNG, bio electrical dan bio cooking.
Baca juga: Atasi Sampah Perkotaan, DOW dan Bintari Sosialisasikan Ekonomi Sirkular
Bagaimana listrik dihasilkan?
“Sisa makanan yang menjadi bahan bakunya terlebih dahulu diparut dan dihaluskan sebelum diteruskan ke hydrolyser. Kemudian dikirim ke tangki pencampur dan diteruskan ke tangki digester, di sini sisa makanan akan dimurnikan dan disimpan dalam balon, lalu generator mengubah gas menjadi listrik,” kata Shaikh.
Sementara itu, Zaveri mengatakan, ada rencana untuk meningkatkan pengisi daya di masa depan seiring dengan peningkatan kecepatan pengisian mobil.
Proses pengisian dan rencana masa depan GO EC
Zaveri mengatakan, untuk mengisi daya kendaraan mereka, seseorang harus mengunduh aplikasi GO EC, mengisi dompet, lalu membayar.
“Ada juga rencana untuk memperkenalkan tag Radio Frequency Identification (RFID) di kemudian hari,” tambahnya.
RFID adalah teknologi yang sama digunakan untuk membayar tol melalui FASTag di jalan raya.