Pastikan Kecukupan Gas Bumi Industri, BPH Migas Cek Lapangan Gas TGI Batam
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meninjau fasilitas PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI) di wilayah Regional Office IV-Batam
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meninjau fasilitas PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI) di wilayah Regional Office IV-Batam, Kepulauan Riau.
Peninjauan ini dilakukan hingga batas perairan Negara Singapura tepatnya di Stasiun Pemping dan Stasiun Panaran.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati mengatakan, kunjungan yang dilakukan pihaknya dalam rangka mengecek kecukupan dan kelancaran penyaluran distribusi gas industri di wilayah Kepulauan Riau dan Singapura.
Baca juga: Stop Impor Migas Rusia, Uni Eropa Siapkan Dana Talangan 220 Miliar Dolar AS
"Dengan kunjungan lapangan ini, kami bisa melihat proses bisnis penyaluran gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan industri di Batam, Kepulauan Riau juga Singapura," ungkap Erika, Sabtu (21/5/2022).
"Serta menginventarisir kendala kendala yang terjadi di lapangan, sehingga pelayanan kepada stakeholder tetap optimal," sambungnya.
Pengangkutan gas pipa TGI pada ruas Grissik-Singapura ini untuk kebutuhan kelistrikan, industri dan jaringan gas rumah tangga di area Musi Banyuasin dan Batam hingga negara Singapura.
Baca juga: Embargo Impor Migas Rusia, Uni Eropa Hancurkan Ekonomi Mereka Sendiri
Dengan total volume terkontrak sebesar 345 mmscfd (million standard cubic feet per day) untuk pengangkutan gas di tahun 2022 dari kapasitas pipa 465 mmscfd.
Sedangkan untuk melayani Shippers/ Pelanggan di area Sumatera Selatan dan Sumatera Tengah untuk kebutuhan lifting minyak, kelistrikan, industri, dan jaringan gas rumah tangga, gas diangkut melalui pipa TGI pada ruas Grissik-Duri
Dengan total volume terkontrak sebesar 319 mmscfd untuk pengangkutan gas tahun 2022 dari kapasitas pipa 427 mmscfd.
Baca juga: Arcandra Tahar Sebut Bisnis Hulu Migas Saka Energi Akhirnya Raup Untung
Berdasarkan catatan PT TGI, tantangan yang dihadapi yaitu kelanjutan pengangkutan gas ke Singapura melalui ruas pipa Grissik-Singapura yang akan habis kontraknya tahun depan.
Sehingga, diperlukan koordinasi bersama Kementerian ESDM dan instansi terkait, untuk dapat menghasilkan kebijakan pemerintah yang tepat baik untuk memenuhi kebutuhan gas domestik maupun optimalisasi pendapatan Negara dari kelanjutan pengangkutan gas ke Singapura melalui pipa TGI.
"Kita harus segera berkonsolidasi baik dengan Kementerian ESDM maupun SKK Migas untuk kontrak-kontrak yang berakhir 2023, agar kebutuhan gas baik industri, kelistrikan, maupun masyarakat tetap tetap terpenuhi," tutup Erika.