Serbia Siap Naikkan Impor Minyak Sawit Indonesia Hingga 30 Persen
Serbia bersedia meningkatkan pangsa pasar ekspor minyak sawit Indonesia hingga 30 persen.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Serbia bersedia meningkatkan pangsa pasar ekspor minyak sawit Indonesia hingga 30 persen.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi usai menerima kunjungan bilateral Menlu Serbia Nikola Selaković di kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin (23/5/2022).
“Saya berterima kasih atas kesediaan Serbia untuk meningkatkan pangsa pasar ekspor minyak sawit Indonesia hingga 30 persen,” kata Retno pada konferensi pers.
Retno mengatakan pada kerja sama perdagangan dan investasi, hubungan kedua negara menunjukkan tren positif meskipun dalam situasi pandemi.
Di tahun 2021, perdagangan bilateral kita mencapai USD 26,8 juta.
Investasi outbound Indonesia di Serbia senilai lebih dari USD 11 juta terus berkembang dan bahkan menembus pasar Uni Eropa (UE), termasuk produksi dan distribusi mi instan dan perkebunan budidaya jamur.
Baca juga: Menlu: Indonesia Jajaki Kemungkinan Impor Gandum dari Serbia
“Kami sepakat bahwa ada banyak ruang untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi dua arah kami. Kami juga melihat perlunya mengintensifkan kontak bisnis-ke-bisnis, termasuk melalui Kamar Dagang kami,” kata Retno.
Menlu RI mengatakan kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kerjasama perdagangan komoditas pangan maupun pertanian khususnya gandum.
Terkait hal itu, Badan Usaha Milik Negara Indonesia, PT Berdikari, dan mitra bisnis Serbia-nya telah menunjukkan kesiapan untuk memfasilitasi ekspor gandum Serbia ke Indonesia.
Baca juga: Menlu RI dan Menlu Serbia Teken Kerja Sama Konsultasi Politik Dua Negara
Retno mengatakan Menteri Selakovic juga akan bertemu dengan PT. Berdikari untuk membahas hal ini lebih detail sore ini.
Dalam pertemuannya dengan Nikola, Retno juga mencatat minat Serbia untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja Indonesia di berbagai sektor, termasuk di sektor konstruksi, perhotelan, makanan, dan minuman.
“Saya mengharapkan dukungan Serbia untuk memastikan perlindungan dan kepastian hukum yang lebih baik bagi pekerja migran Indonesia,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.