IHSG Anjlok 0,44 Persen ke Level 6.883, Investor Asing Borong Saham BBNI, UNVR dan BMRI
Kemudian sektor perindustrian terkoreksi 0,16%, sektor teknologi turun 0,12%, sektor energi turun 0,11% dan sektor barang konsumer
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (25/5/2022) kembali lesu.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah.
IHSG terkoreksi 30,63 poin atau 0,44 % ke level 6.883.504 pada penutupan perdagangan.
Sepanjang perdagangan IHSG lebih banyak bergerak di zona merah.
Baca juga: IHSG Berpotensi Tembus Level 7.000, Cermati Sejumlah Saham Ini
IHSG tertekan merosotnya sembilan sektor dari total 11 sektor di BEI.
Sektor yang turun paling dalam antara lain sektor barang baku turun 1,38 % , sektor keuangan terkoreksi 0,90 % , sektor barang konsumer non primer 0,39 % , sektor properti dan real estate turun 0,22 % serta sektor transportasi merosot 0,20 % .
Kemudian sektor perindustrian terkoreksi 0,16 % , sektor teknologi turun 0,12 % , sektor energi turun 0,11 % dan sektor barang konsumer primer terkoreksi 0,09 % .
Sedangkan dua sektor lainnya yang menguat adalah sektor kesehatan 0,68 % dan sektor infrastruktur naik 0,15 % .
Baca juga: Selama Sepekan IHSG Melesat 4,8 Persen, Kapitalisasi BEI Sentuh Rp 9.150 Triliun
Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 24,7 miliar dengan nilai transaksi Rp 14,67 triliun.
Ada 320 saham yang turun, 198 saham yang naik dan 180 saham yang stagnan.
Top losers di LQ45 adalah:
1. PT Harum Energy Tbk (HRUM) 5,87 % ke Rp 10.425 per saham
2. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 3,32 % ke Rp 5.100 per saham
3. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 3,18 % ke Rp 7.600 per saham
Top gainers di LQ45 adalah:
1. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 4,72 % ke Rp 1.775 per saham
2. PT Sumber Alfaria Trijaay Tbk (AMRT) 3,54 % ke Rp 1.770 per saham
3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 1,99 % ke Rp 6.400 per saham
Asing mencatat net buy sebesar Rp 142 miliar di seluruh pasar.
Asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 146,8 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 54,9 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 53,0 miliar. (Noverius Laoli)