Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Naik 13,6 Persen, Jumlah Uang Beredar di Masyarakat Mencapai Rp 7.911,3 Triliun

Likuiditas rupiah dalam arti luas (M2) pada April 2022 tumbuh 13,6 persen di bulan April 2022 dibandingkan April 2021 secara year on year. 

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Naik 13,6 Persen, Jumlah Uang Beredar di Masyarakat Mencapai Rp 7.911,3 Triliun
Kompas.com/Andri Donnal Putera
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan likuiditas rupiah dalam arti luas (M2) pada April 2022 tumbuh 13,6 persen di bulan April 2022 dibandingkan April 2021 secara year on year. 

Hal tersebut didorong oleh peningkatan komponen uang beredar sempit (M1) dan kuasi.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan,  posisi M2 pada April 2022 sebesar Rp7.911,3 triliun atau tumbuh 13,6 persen secara tahunan (year on year/yoy).

“Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 20,8 persen (yoy) dan surat berharga selain saham sebesar 59,3 persen (yoy),” ujar Erwin, Jumat (27/5/2022).

M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah).

Sementara M2 meliputi M1, uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.

Baca juga: The Fed Ingatkan Likuiditas di Pasar Keuangan Mulai Memburuk

BERITA REKOMENDASI

Erwin kembali melanjutkan, perkembangan M2 pada April 2022 sejalan dengan berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit.

Penyaluran kredit pada April tumbuh sebesar 8,8 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,4 persen (yoy).

Baca juga: BI Tambah Likuiditas Pasar Uang dan Perbankan Rp 101,1 Triliun

Perkembangan uang beredar juga dipengaruhi ekspansi keuangan Pemerintah yang melambat, tercermin dari pertumbuhan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat sebesar 22,3 persen (yoy).

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan Maret 2022 sebesar 27,9 persen (yoy).

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih terkontraksi 4,4 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yang terkontraksi 1,5 persen (yoy).


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas