Kebutuhan Air Bersih bagi Masyarakat dan Industri Menjadi Tantangan yang Harus Dijawab
KTI saat ini memiliki dua water treatment plant (WTP) untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk industri dan masyarakat di wilayah Cilegon dan sekitar
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eksistensi air sebagai salah satu hajat hidup dan kebutuhan utama masyarakat maupun industri menjadi tantangan dari waktu ke waktu.
Ketersediaannya menjadi keniscayaan yang memerlukan peran dan perhatian setiap pihak.
Hal inilah yang menjadi perhatian utama PT Krakatau Tirta Industri (KTI), salah satu anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyedian air terintegrasi.
Baca juga: Krakatau Steel Tambah Kepemilikan Saham di Krakatau Posco, Ini Kata Menteri BUMN
KTI saat ini memiliki dua water treatment plant (WTP) untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk industri dan masyarakat di wilayah Cilegon dan sekitarnya.
Kedua WTP tersebut menjadi tulang punggung untuk pengolahan air sehingga memenuhi kriteria kualitas air yang menjadi kebutuhan masyarakat, khususnya pelanggan.
Direktur Utama KTI, Alugoro Mulyowahyudi, menyampaikan kedua WTP tersebut adalah WTP Krenceng dan WTP Cidanau dengan kapasitas masing-masing sebesar 1.800 Lps untuk WTP Krenceng dan untuk WTP Cidanau memiliki kapasitas sebesar 600 Lps.
"Keduanya kami dedikasikan untuk menyediakan kebutuhan air bagi masyarakat maupun industri khususnya di Kota Cilegon,” ujar Alugoro pada Selasa (31/5/2022).
Alugoro juga menjelaskan proses pengolahan air di instalasi milik KTI melalui tahapan yang panjang dan melewati proses yang ramah lingkungan.
Hal ini bagian dari pelaksanaan komitmen KTI untuk selalu mengutamakan keharmonisan lingkungan di setiap proses bisnisnya.
"Dalam proses kerja KTI, tentu kami juga tidak lupa untuk melakukan kontribusi terhadap lingkungan agar pemanfaatan alam yang dilakukan KTI tetap bisa menjaga alam dengan baik," ungkap Alugoro.
Selain proses produksi, KTI juga terlibat nyata dalam beberapa program konservasi.
Sebut saja transaksi jasa lingkungan, program satu juta pohon, dan kerja sama dengan beberapa pihak berkaitan dengan konservasi maupun penelitian bidang sumber daya alam.
Terhitung dari 2016 sampai dengan 2022, anak usaha KRAS ini sudah melakukan penanaman sebanyak 694.644 pohon dari target akan dilakukan penanaman sampai dengan 1 juta pohon.
Baca juga: Penyakit Banyak Bermunculan, Ahli Ingatkan Pentingnya Budaya Bersih dan Sehat
"KTI juga membentuk program kerja bersama BBKSDA Jawa Barat antara lain untuk pembentukan kader konservasi, patroli pengamanan kawasan, pemulihan ekosistem, peningkatan sarana dan pemantauan debit air," kata Alugoro.
Sebagai bagian dari rencana bisnis perusahaan untuk mewujudkan KTI sebagai intergrated water supply company, KTI juga terus-menerus meningkatkan kompetensinya untuk pengolahan air hasil produksi, antara lain air limbah.
"Menjadi integrated water supply company artinya perlu berperan dari hulu sampai hilir, termasuk memberikan solusi kebutuhan pengelolaan hasil produksi, dalam hal ini air limbah. Kami memiliki kompetensi untuk itu dan siap untuk berkontribusi maksimal untuk kemajuan Indonesia,” tutup Alugoro.