Percepat Elektrifikasi Kendaraan, Kemenperin Kembangkan Teknologi Swap Battery
Kemenperin optimistis, industri otomotif akan terus menjadi penopang akselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna mempercepat elektrifikasi kendaraan di Tanah Air, Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan The New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO), Japanese Executing Agency dan Indonesia RnD Institution.
Kerja sama tersebut akan mendemonstrasikan penggunaan teknologi swap battery untuk kendaraan.
"Kami memberikan apresiasi kepada semuanya atas kontribusi dan kerjasamanya, sehingga proyek demonstrasi sepeda motor listrik dengan teknologi swap battery dapat dilaksanakan dengan baik di tengah situasi pandemi Covid-19," tutur Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin Taufiek Bawazier, Selasa (31/5/2022).
Baca juga: Hadirkan Empat Zona, Toyota xEV Center Sajikan Berbagai Informasi Terkait Elektrifikasi
Nantinya, hasil studi proyek tersebut dapat memberikan gambaran menyuluruh mengenai model bisnis battery swap dan dampaknya terhadap industri kendaraan bermotor.
Dari situlah akan didapat referensi untuk mendukung investasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan bermotor rendah emisi dan ramah lingkungan di Indonesia.
Baca juga: Pengembangan Mobil Listrik Tak Cukup Hanya Andalkan Sumber Daya Alam, SDM Juga Penting
Kemenperin optimistis, industri otomotif akan terus menjadi penopang akselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Keyakinan tersebut tercermin dari kinerja industri alat angkutan yang mengalami pertumbuhan paling tinggi pada triwulan I tahun 2022, dengan capaian sebesar 14,2 persen (y-on-y).
"Seiring dengan kinerja otomotif yang gemilang, industri pengolahan nonmigas mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,47 persen atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,01 persen pada triwulan I-2022," ungkap Taufiek.