Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Laba Bersih Siloam International Hospitals Meroket 459 Persen di 2021

PT Siloam International Hospitals Tbk membukukan lonjakan laba bersih sangat signifikan di 2021 sebesar 459 persen dibanding 2020

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Laba Bersih Siloam International Hospitals Meroket 459 Persen di 2021
Ist via Warta Kota
Siloam Hospital 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Siloam International Hospitals Tbk membukukan lonjakan laba bersih sangat signifikan di 2021 sebesar 459 persen dibanding 2020 menjadi sebesar Rp 700 miliar.

Siloam mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 7,6 triliun  meningkat 33 % dibandingkan dengan tahun 2020. EBITDA 2021 adalah sebesar 1,96 triliun rupiah, naik 64 persen dibandingkan tahun 2020. Margin EBITDA untuk tahun 2021 adalah 26 persen, meningkat dari 22 perse  pada tahun 2020.

Sementara itu, margin laba bersih untuk tahun 2021 adalah 9 persen, naik dari 2 persen di 2020. Arus kas bebas tercatat sebesar 1,5 triliun rupiah pada tahun 2021, dan di akhir periode FY21, posisi jas bersih Siloam berada di angka 1,9 triliun rupiah.

Baca juga: Kuartal I 2022, Siloam Kantongi Laba Bersih Rp102 Miliar

RUPS akan membayar dividen Rp250 miliar kepada seluruh pemegang saham yang mencerminkan Dividend Payout Ratio sekitar 35 % untuk tahun 2021 atau setara Rp 19,3 per lembar saham.

"Kinerja finansial dan posisi kas bersih Siloam yang kuat memberikan peluang besar untuk pertumbuhan dan investasi berkelanjutan dalam bisnis kami," kata Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk Darjoto Setyawan pada paparan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2022 di Karawaci, Tangerang, Selasa (31/5/2022).

Paparan RUPST 2022 ini juga dihadiri Daniel Phua (Direktur), Monica Surjapranata (Direktur) dan Varun Khanna (Senior Direktur).

Berita Rekomendasi

Darjoto menjelaskan, KPI operasional utama terus menunjukkan perbaikan. Tindakan operasi pada 4Q2021 tercatat lebih tinggi 43 persen jika dibandingkan dengan kuartal IV 2020. "Siloam telah mencatat pertumbuhan yang kuat dan stabil dalam jumlah tindakan operasi sejak bulan Juli tahun 2021," ungkap Darjoto.

Di Desember 2021 dan Januari 2022, Siloam membukukan jumlah tindakan operasi yang lebih tinggi, melebihi bulan-bulan lainnya sebelum dan selama pandemi COVID.

Volume pasien rawat jalan (outpatient visits) dan rawat inap (inpatient admission) mengalami peningkatan setiap bulannya sejak bulan Juli tahun 2021. "Karena penurunan kasus COVID pada tahun 2022, kami berharap KPI operasional akan terus menunjukkan pemulihan," ujarnya.

Baca juga: Anies Baswedan Resmikan Rumah Sakit Umum dan Fasilitas Kanker di RS Siloam Agora

Pandemi Covid-19

Di RUPS Tahunan 2022, Siloam Hospitals juga melaporkan laporan akan dampak dari COVID 19 di kuartal 4 telah menurun.

Di kuartal IV 2021, Siloam Hospitals merawat 299 pasien COVID dibandingkan dengan 6.925 pasien di kuartal ke tiga tahun 2021. Walau terdapat kenaikan kasus COVID di kuartal pertama tahun 2022, tingkat kasus kristis lebih rendah dibandingkan varian Delta di tengah tahun 2021.

"Kami berharap COVID dapat berubah dari pademi menjadi endemi dan varian lain di masa depan akan memiliki dampak yang lebih rendah di masyarakat dibandingkan yang lalu," kata ungkap Darjoto Setyawan.

Selama pandemi Covid 19, Siloam Hospitals dapat memainkan peran dalam testing, perawatan dan vaksinasi di Indonesia untuk melawan pandemi. Kami tentu menantikan masa di mana dunia bebas dari dampak varian COVID dan masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan mereka seperti masa sebelum pandemi,"imbuh Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk, Bapak Darjoto Setyawan.

Baca juga: Siloam Hospitals Purwakarta Siaga Ambulans dan Vaksinasi di Rest Area KM 72A

Investasi Digital

Siloam juga terus berinvestasi dalam kemampuan digitalnya untuk menarik lebih banyak pasien. Pasien yang menggunakan layanan digital berkontribusi sebesar 6 % terhadap total volume pada Januari tahun 2021 dan pada bulan Januari 2022, kontribusi ini meningkat menjadi 15 % .

Di kota Jakarta sendiri berkontribusi sebesar 25 % dari pasien yang menggunakan layanan digital. Pencapaian ini akan terus meningkat dan akan mempengaruhi bisnis dalam pertumbuhan volume pasien.

Pasien yang menggunakan sarana digital untuk mendaftar layanan medical check-up telah meningkat pada tahun 2021. Layanan medical check-up yang didapatkan dari sarana aplikasi digital bertumbuh 546 persen pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020.

"Pertumbuhan ini akan terus meningkat pada tahun 2022," ungkap Varun Khanna, Senior Direktur Siloam Hospitals.

Siloam telah mengimplementasikan 4 pilar strategi sejak 3 tahun lalu. Strategi ini merupakan bagian penting untuk pertumbuhan bisnis Siloam di masa depan.

Varun menjelaskan, Siloam Hospitals secara aktif mencari kemitraan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap bisnis perusahaan dan menciptakan peluang baru.

Usaha untuk memperluas jaringan rumah sakit tidak hanya dilakukan dengan membuka rumah sakit baru, tetapi juga dilakukan dengan memenuhi kebutuhan dan permintaan pasien di rumah sakit milik Siloam Hospitals yang telah beroperasi.

Baca juga: Dokter RS Siloam: Wanita Perlu Pahami Kesehatan Reproduksi demi Cegah Tindak Kekerasan

"Kami berusaha memaksimalkan penggunaan ruangan di setiap lantai rumah sakit. Hal ini dilakukan dengan merenovasi sejumlah rumah sakit atau dengan membuka bangsal baru. Di samping hal itu, kami juga berusaha untuk memaksimalkan penggunaan alat di rumah sakit  untuk memastikan bahwa peralatan kami terpakai secara efektif di seluruh jaringan rumah sakit Siloam," ungkap Varun Khanna.

Varun menambahkan, pihaknya akan terus membuka rumah sakit baru secara selektif.

Untuk meningkatkan pendapatan, perusahaan mengimplementasikan procedure packaging, value-based pricing, dan meningkatkan produktivitas tim sales  melalui otomisasi. Lalu, Siloam Hospitals juga fokus untuk menyediakan layanan BPJS yang berkelanjutan bagi rumah sakit pun juga terus meningkatkan tingkat utilisasi peralatan medis serta memaksimalkan kapasitas rumah sakit..

Untuk memaksimalkan efisiensi beban, perusahaan telah mengimplementasikan program efisiensi biaya material, demand planning dan manajemen inventori, optimisasi OPEX dan manajemen CAPEX. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas