Anggota Komisi VI DPR Fasilitasi PGN Jadi Pembeli Gas Blok Sijunjung
Hal itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan Andre dengan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Utama
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI Andre Rosiade menjembatani negosiasi antara Pemerintah Kabupaten Sijunjung dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terkait pembelian hasil gas bumi dari Sijunjung, Sumatera Barat.
Hal itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan Andre dengan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto.
"Kami kemarin rapat dan melihat ada peluang gas pada wilayah yang dioperasikan PT RBB yang telah memiliki kesiapan yang cukup matang baik dari sisi sarana dan prasarana kegiatan produksi dijual ke PT PGN.
Baca juga: Pertamina Sebut Program BBM Satu Harga Telah Jangkau 328 Titik di Seluruh Indonesia
Tentu ini akan menjadi win win solution antara perusahaan dan juga pemerintah atau BUMN," kata Andre, Kamis (2/6/2022).
Andre mengaku, telah berkoordinasi dengan Bupati Sijunjung Benny Dwifa soal peluang penjualan hasil gas bumi yang tengah dieksplorasi.
"Kami mendapatkan informasi, fasilitas sudah siap semua, bahkan sumurnya sudah ada dan tinggal mengeluarkan gasnya.
Sayangnya, pembelinya belum ada dan belum bisa diproduksi. PGN secara umum sudah menyetujui pembelian gas dari Sijunjung ini, tentu menunggu proses," papar Andre.
Andre menyampaikan, akan kembali meminta Pemkab Sijunjung dan perusahaan pengelola untuk berdialog dengan PT PGN untuk proses jual-beli ini.
Baca juga: Harga Baru BBM di SPBU Ini, Berikut Daftar Harga di Pertamina, Shell, Vivo dan BP
Jika kesepakatan tercapai, kata Andre, hal itu bisa membuat ketersediaan gas bumi di Sumbar lebih baik.
"Ini adalah tugas kami sebagai anggota DPR RI dari Sumbar ini. Kalau jual-beli gas ini terjadi, tentu akan menambah peluang bergeraknya ekonomi di Sijunjung.
Juga membuka peluang kerja dan usaha di Sijunjung," tutur Andre.
Sebagai informasi, kegiatan eksplorasi migas di Sijunjung telah dimulai sejak 1981 oleh PT Caltex dengan wilayah kerja Blok Singkarak.
Pada 2015, PT RBB mengambil alih kegiatan eksplorasi blok. Pada 2018, PT RBB telah melakukan eksplorasi pada Sumur Sinamar-1 dengan potensi gas yang dihasilkan mencapai 35 mmscfd atau setara dengan 210 Mega Watt (MV) listrik.
Baca juga: Pertamina dan Air Liquide Sepakat Kerja Sama Kembangkan Teknologi CCU di Kilang Balikpapan
Jika sesuai target, Blok Migas Sijunjung akan mulai beroperasi pada 2023 mendatang.
Besarnya potensi gas yang dihasilkan, sekitar 35 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), bisa dialokasikan dalam bentuk kargo sebesar 16 MMSCFD untuk 2 kargo, dengan perkiraan sebesar 8 MMSCFD per kargo, sehingga sisanya bisa untuk dikonsumsi bagi daerah setempat.
Saat ini masih ada kendala dalam tahap negosiasi dengan potential buyer.