KLHK: Belanja Online Turut Berkontribusi Naikkan Jumlah Sampah Plastik
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat kenaikan jumlah sampah plastik selama 10 tahun terakhir di Indonesia
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat kenaikan jumlah sampah plastik selama 10 tahun terakhir di Indonesia.
Kepala Subdirektorat Tata Laksana Produsen, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ujang Solihin Sidik menerangkan, secara global, ada tantangan yang harus menjadi perhatian terkait kemasan.
"Komposisi sampah plastik naik terus, 10 tahun terakhir naik 5-6 persen," ujar Ujang dalam diskusi daring, Kamis (2/6/2022).
Baca juga: KLHK Tangkap V, Perusak Hutan Konservasi Tahura Bukit Mangkol Bangka
Ujang mencontohkan, di DKI Jakarta total sampah per hari mencapai 7.500 ton atau sekira 15-16 persen adalah sampah plastik. Diperparah, bahwa sebagian sampah itu tidak bisa didaur ulang.
"Di Kota Surabaya hasil riset 2020 dari teman-teman ITS. 22 persen adalah sampah plastik, jauh di atas rata-rata nasional. Inj fakta yang perlu kita cermati," tutur Ujang.
Baca juga: Orangtuanya Tekun Kelola Bank Sampah, Anak-anak Ini Diganjar Beasiswa Pendidikan
Selain itu, kata Ujang, selama pandemi Covid-19 juga mendorong pertumbuhan sampah plastik. Apalagi muncul jenis plastik baru dari Alat Pelindung Diri bekas, sarung tangan, masker, dan asmad.
"Kemudian belanja online yang mengubah pola hidup kita, itu turut berkontribusi. 96 persen belanja online bungkusnya plastik. Jadi ini kebiasaan baru punya dampak luar biasa terhadap sampah," tutur Ujang.