Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ribuan Kantor Cabang Bank Tutup, Eks Karyawan Bisa Pindah Kerja ke Fintech

Otoritas Jasa Keuangan(OJK) merilis data adanya penutupan kantor cabang bank yang tutup sejak tahun 2019 hingga tahun 2022.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ribuan Kantor Cabang Bank Tutup, Eks Karyawan Bisa Pindah Kerja ke Fintech
(Tribunnews/Hendra Gunawan)
Ilustrasi 

Di sisi lain, kata dia, kelengkapan layanan digital BRI perlu diimbangi dengan kesiapan masyarakat atau nasabah yang lebih melek digital khususnya pada layanan perbankan. Masyarakat juga harus dilakukan edukasi digitalisasi layanan perbankan.

"Oleh karena itu, yang paling pas adalah BRI dengan digitalisasi tidak melakukan lay off, tidak melakukan PHK pegawai tetap BRI yang pekerjaannya tergantikan secara digital. Pegawai tetap tidak di lay off tapi diterjunkan ke masyarakat menjadi penyuluh digital,” ujar Sunarso. Lebih lanjut, Sunarso menceritakan terdapat tiga tugas penyuluh digital.

Pertama, mengajak atau mengajari masyarakat yang belum melek layanan perbankan digital sehingga lebih digital savvy seperti bisa membuka rekening secara digital.

Baca juga: Deretan Start-up yang PHK Karyawannya, dari Fabelio hingga LinkAja

Kedua, mengajari masyarakat untuk melakukan transaksi secara digital. Adapun yang ketiga, yang tak kalah penting, mensosialisasikan dan mengajari masyarakat untuk mengamankan rekeningnya dari kejahatan-kejahatan digital.

“Ini yang harus kami lakukan, bagian daripada journey masyarakat yang harus diikuti dalam rangka menuju masyarakat yang lebih digital dan cashless dalam transaksi,” pungkas Sunarso.

Langkah strategis itu memang perlu dilakukan perseroan, terlebih pihaknya ingin menyasar sumber pertumbuhan baru di masa depan yaitu segmen UMi yang potensinya sangat besar.

Fenomena Lama

BERITA TERKAIT

External Faculty Member bidang Sustainable Finance Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Rizky Wisnoentoro mengungkapkan, fenomena berkurangnya kantor cabang bank sebetulnya bukan hal baru di dunia.

Di Eropa seperti Belanda misalnya, dalam kurun waktu awal 2000-an sampai sebelum Covid-19, fenomena seperti ini sudah terjadi.

"Memang, salah satu penyebab utamanya ialah peralihan market yang semakin matang menggunakan inovasi teknologi (saat itu bergerak dari industri 3.0 menuju 4.0).

Dengan demikian bagi bank pun dapat membantu mereduksi struktur biaya secara signifikan," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribun.

Karena itu, saat pandemi global semakin menghimpit dalam berbagai keterbatasan, bisa dipahami jika opsi pengurangan kantor semakin menjadi pilihan.

Dari sini, tantangan utamanya ialah bagaimana bank dapat beradaptasi dengan kemunculan obyek-obyek bisnis baru, yang juga memerlukan governance dan risk management baru pula.

"Dari pandemi ini kita belajar, antisipasi daya tahan di jangka panjang harus menjadi prioritas. Dari sisi layanan misalnya, salah satu tantangannya ialah bagaimana membangun trust dan relationship melalui digital, baik secara vertikal (internal bank) maupun horizontal (bank dan nasabah maupun pemangku kepentingan lain)" kata Rizky.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas