Inflasi Diprediksi Masih Terjadi Hingga Akhir 2022
Kepala Badan Pusat Statstik (BPS) Margo Yuwono menyebut laju inflasi pada periode Mei 2022 sebesar 0,40% secara bulanan, sedang bulan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Badan Pusat Statstik (BPS) Margo Yuwono menyebut laju inflasi pada periode Mei 2022 sebesar 0,40 % secara bulanan, sedang bulan lalu masih 0,94 % secara bulanan.
Margo Yuwono mengatakan: Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Mei 2022 memang meningkat.
"Ada peningkatan IHK dari 109,98 pada April 2022 menjadi 110,43 pada Mei 2022," tutur Margo dalam paparan inflasi Mei 2022, secara daring, Kamis (2/6/2022).
Apabila dibandingkan dengan Mei 2021, Margo menyebut terjadi inflasi sebesar 3,55 % secara tahunan.
Menurutnya, tingkat inflasi tahun ke tahun ini cukup tinggi. Karena bila ditarik ke belakang, ini merupakan inflasi tertinggi sejak Desember 2017 yang pada waktu itu mencatat inflasi 3,61 % secara tahunan.
Baca juga: Dunia Alami Tren Peningkatan Inflasi, Menko Airlangga: Inflasi Indonesia Masih Terkendali
Adapun, detail penyumbang komoditas inflasi pada bulan Mei 2022 terutama bersumber dari kenaikan harga komoditas pangan. Seperti kenaikan harga telur ayam ras imbas dari kenaikan harga pakan.
Kemudian juga kenaikan harga ikan segar efek dari cuaca buruk yang membuat hasil tangkapan ikan para nelayan menjadi tidak optimal.
Begitu juga harga bawang merah yang naik karena minimnya pasokan komoditas tersebut dari sentra produksi bawang merah, terutama saat menjelang Lebaran.
Kemudian adanya kenaikan tarif angkutan udara imbas dari kenaikan harga energi. Apalagi pemerintah sudah memberi lampu hijau kepada maskapai untuk bisa mengerek tarif pesawat.
Inflasi makin melaju
Tak cuma itu, di periode tersebut juga sudah terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang dilakukan oleh pemerintah.
Sehingga komponen inflasi dari harga yang diatur oleh pemerintah andilnya makin menguat di periode April.
Baca juga: Dampak Inflasi dan Perang Ukraina, Pertumbuhan Ekonomi India Berada di Level Terendah
Sedangkan bila dilihat dari 90 kota yang ditinjau oleh BPS, sebanyak 87 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Tanjung Pandan sebesar 2,24 % secara bulanan.
Penyumbang inflasi daerah tersebut antara lain berasal dari ikan Mei 2022 krisis dengan andil 0,53 % , air kemasan andilnya 0,31 % , dan angkutan udara dengan andil yang mencapai 0,28 % .