PP Presisi Garap Proyek Pengolahan Sampah Kali Ciliwung Senilai Rp 195 Miliar
PP Presisi Tbk akan menggarap proyek pengolahan sampah Kali Ciliwung segmen TB Simatupang senilai Rp 195 miliar
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PP Presisi Tbk akan menggarap proyek pengolahan sampah Kali Ciliwung segmen TB Simatupang senilai Rp 195 miliar.
Proyek tersebut akan digarap PP Presisi bersama PT Runggu Prima Jaya KSO. Direktur Operasi PT PP Presisi Tbk Darwis Hamzah menerangkan, proyek tersebut merupakan proyek Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta yang akan dikerjakan oleh KSO PP Presisi dan Runggu Prima Jaya kurang dari 1 tahun.
Dengan diperolehnya pekerjaan pada Proyek Pembangunan Sistem Pengambilan dan Treadment Sampah Badan Air Melalui Rekayasa Sungai Kali Ciliwung ini, ucap Darwis, akan menambah portfolio sebagai perusahaan jasa kontruksi dan non konstruksi.
Baca juga: PP Presisi Kantongi Laba Bersih Rp 39,2 Miliar pada Kuartal I 2022
"Yang berbasis alat berat yang memiliki flexibilitas dalam mengerjakan proyek dengan kepemilikan alat berat yang dikelola sendiri," ujar Darwis, Jumat (3/6/2022).
Lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan pada proyek tersebut, ucap Darwis, mulai dari jasa pekerjaan sipil sampai dengan mechanical dan electrical.
"Tujuan pembangunan proyek ini merupakan bagian dari proyek percontohan sistem pengolahan sampah pada sungai - sungai DKI Jakarta, dimana akan dilakukan penyaringan sampah pada hulu sungai yang nantinya akan diterapkan pada sungai-sungai di DKI Jakarta," imbuh Darwis.
Ia meyakini PP Presisi dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan target yang telah ditentukan. Perolehan kontrak baru Proyek Pembangunan Sistem Pengambilan dan Treadment Sampah Badan Air Melalui Rekayasa Sungai Kali Ciliwung tersebut menambah total perolehan kontrak baru PP Presisi hingga Mei 2022.
Baca juga: PP Presisi Terbitkan Surat Utang Rp 500 Miliar dengan Kupon 11 Persen
"Yakni, sebesar Rp 2 triliun atau 37 persen dari total target kontrak baru 2022 sebesar Rp5,9 triliun. Dari total kontrak baru tersebut, segmentasi kontrak baru didapatkan dari 94,6 persen PP Nongroup dan 5,4 persen PP Group," katanya.
Sedangkan dari segmen lini bisnis 69,4 persen kontrak dikontribusi dari lini bisnis Civilwork, 25,8 persen dari lini bisnis Mining Services dan sisanya 4,8 persen dari Production Plant, Rental dan Structurewor.