Sepanjang 2021, Pertamina EP Produksi Minyak Sebesar 71.392 BOPD
Pertamina EP mengoptimalkan kinerja untuk mencapai target di tengah tantangan pandemi Covid-19 dan ketidakpastian kondisi global.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina EP mengoptimalkan kinerja untuk mencapai target di tengah tantangan pandemi Covid-19 dan ketidakpastian kondisi global.
Sepanjang tahun lalu, perseroan mencatat realisasi produksi minyak sebesar 71.392 BOPD dan realisasi produksi gas mencapai 889,79 MMSCFD.
Selain itu, perusahaan juga agresif melaksanakan pengeboran sebanyak 80 pengeboran eksploitasi dan 135 kegiatan workover.
Baca juga: Pakar ITB: Pertamina RD Jadi Bukti Keunggulan Teknologi Dalam Negeri
Sr. Manager Relations Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, Agus Suprijanto mengatakan, dalam peningkatan produksi migas nasional, sebanyak empat pengeboran eksplorasi telah diselesaikan dengan penambahan sumber daya 2C sebesar 42,15 MMBOE.
Kemudian, survei seismik 3D dituntaskan mencapai 1.186 KM2 disertai survei seismik 2D sepanjang 258 KM2.
"Meski tahun 2021 lalu masih dalam kondisi pandemi COVID-19, namun perusahaan berupaya maksimal dan mengelola bisnis dengan prinsip efisiensi sehingga dapat membukukan capaian optimal", ujar Agus dalam keterangannya, Rabu (8/6/2022).
Menurutnya, pasca transformasi pada badan pengelola hulu migas Pertamina dan ditetapkannya Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream pada 2021, perseroan dipercaya untuk menahkodai pengelolaan migas di Pulau Jawa, khususnya Jawa bagian barat.
Baca juga: Jual Pertamax di Bawah Harga Keekonomian, Pertamina Ngos-ngosan
“Menyandang mandat baru sebagai Regional Jawa, perusahaan tetap konsisten menjalankan tugasnya sebagai koordinator wilayah kerja di seluruh nusantara," paparnya.
Untuk mempertahankan kinerja, kata Agus, perusahaan menjalankan strategi komprehensif, di mana existing resource yang ada tetap dimaintain dengan menahan laju decline.
Untuk mengimbanginya, perusahaan melakukan percepatan penyelesaian persetujuan investasi (FID) untuk mengejar realisasi rencana kerja pengeboran, serta mendalami kajian post drill secara menyeluruh untuk membuka peluang eksplorasi baru.
"Harapannya, dengan strategi tersebut dapat membawa PEP mencatatkan performa maksimal," tutur Agus.