Laju Inflasi Rusia Melambat Jadi 17,1 Persen di Mei
Laju inflasi Rusia melambat menjadi 17,10 persen secara year-to-year di bulan Mei, dari sebelumnya 17,83 persen di April 2022.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Laju inflasi Rusia melambat menjadi 17,10 persen secara year-to-year di bulan Mei, dari sebelumnya 17,83 persen di bulan April yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2002.
Dikutip dari Reuters, Bank Sentral Rusia diperkirakan akan memangkas suku bunga utamanya sebesar 100 basis point menjadi 10 persen pada Jumat (3/6/2022), sebagai langkah untuk membuat pinjaman menjadi lebih terjangkau, di tengah permintaan konsumen yang lesu dan tingginya inflasi.
Bank Sentral Rusia secara bertahap membalikkan kenaikan suku bunga darurat menjadi 20 persen pada akhir Februari lalu, yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi Barat yang diterima negara tersebut.
Data dari layanan statistik federal Rusia, Rosstat menunjukkan, inflasi bulanan di Rusia melambat menjadi 0,12 persen di bulan Mei, dari 1,56 persen di bulan April.
Baca juga: Bank Dunia Ingatkan Resesi Kali Ini Akan Sulit Dihindari oleh Banyak Negara
Pada bulan Maret, inflasi bulanan Rusia melonjak menjadi 7,61 persen, dan merupakan kenaikan bulanan terbesar sejak Januari 1999, menyusul keputusan Rusia untuk mengirim ribuan tentaranya ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Baca juga: Sri Mulyani Ingatkan Risiko Inflasi dan Rupiah, Ekses Pengetatan Suku Bunga oleh Bank Sentral AS
Menurut Kementerian Ekonomi Rusia, secara tahunan inflasi melambat mejadi 17,02 persen pada minggu lalu, dari 17,35 persen pada minggu sebelumnya.
“Inflasi yang stabil, meskipun sementara, memungkinkan bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneternya,” kata seorang analis di grup perbankan Austria, Raiffeisen Bank.
Inflasi yang tinggi telah menjadi perhatian utama masyarakat Rusia selama bertahun-tahun, karena telah menurunkan standar hidup. Penurunan standar hidup di Rusia pada tahun ini diperkirakan akan diperparah oleh kontraksi ekonomi yang tajam.