Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Sasar Segmen Industri Hingga Residensial, Solarion Siap Bangun PLTS 500 MW hingga 2025

Solarion menetapkan target pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 500 MW dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
zoom-in Sasar Segmen Industri Hingga Residensial, Solarion Siap Bangun PLTS 500 MW hingga 2025
HO
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Solarion Energi Alam (Solarion) menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 500 MW rampung dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun mendatang.

Target pembangunan PLTS ini setara dengan aliran listrik ke 42.000 rumah dan mengurangi emisi karbon sebesar 338,323-ton CO2.

“Solarion sangat yakin pada potensi pembangunan PLTS dan kami ingin menjadi garda depan proses transisi energi di Indonesia,” ujar Chief Operating Officer Solarion Energi Alam Graham Pearson pada acara diskusi dengan media di Jakarta, Kamis (9/6/2022) siang.

Graham melihat potensi pemanfaatan energi surya di Indonesia sangat besar. Dia sebelumnya berpengalaman membangun beberapa proyek PLTS di Australia.

Baca juga: Industri Merasa Dipersulit Pasang PLTS Atap, Target Penurunan Emisi Bisa Meleset

“Perkembangan energi terbarukan di Australia sangat cepat. Tahun 2021, lebih dari 3,3 GW PLTS telah dibangun. Pembangunan PLTS untuk tempat tinggal dan kawasan industri di Australia telah mencapai 24,9 persen dari total potensi pemanfaatan energi terbarukan yang mungkin dilakukan,” tuturnya.

Dia optimistis, dalam waktu pendek Indonesia mampu membangun PLTS dengan skala yang sama dengan di Australia. Dia mengatakan, tingginya populasi penduduk ditambah dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia membuat kebutuhan terhadap energi listrik menjadi tiga kali lipat jika dihitung dari tahun 2015 – 2030.

Baca juga: Usung Konsep Hijau, Perusahaan Startup Implementasikan Instalasi PLTS Atap

Berita Rekomendasi

"Tenaga surya akan memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan energi tersebut,” ungkapnya.

Selain untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik, saat ini ada dorongan kuat di masyarakat Indonesia untuk memakai sumber energi yang berkelanjutan.

Menurutnya, makin banyak masyarakat yang memiliki pemahaman yang makin baik mengenai perubahan iklim. Hal ini membuat entitas bisnis harus ikut peduli pada konsep industri hijau dan mengurangi emisi karbon dengan memasang PLTS.

Manfaat ekonomis bagi industri yang memasang PLTS atap adalah dapat mengurangi tagihan listrik.

"Tarif listrik di Indonesia rata-rata naik 7 persen setiap tahunnya, itu ada datanya," imbuh Renadi, Permana, Head of Commercial Solarion.

Head of Marketing Solarion Agustine Adiastra WM menambahkan, klien industri yang telah memasang PLTS Atap dari Solarion diantaranya sebuah wahana wisata waterboom Bali berkapasitas 150 kW sekaligus project pertama yang dibangun sejak 2018.

PLTS Atap untuk residensial
PLTS Atap untuk residensial yang dibangun Solarion.

"Kita dalam pembicaraan dengan beberapa developer perumahan untuk pemasangan solar panel di unit hunian yang akan dijual ke masyarakat sebagai bagian dari kelengkapan rumah, diantaranya di Sawangan dan di Jonggol," ungkapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas