Asia Dominasi Kota Berbiaya Termahal di Dunia, Ada 5 Kota Dari 10 Besar
Perusahaan mobilitas global ECA International pun telah merilis daftar tahunan kota-kota termahal di dunia untuk ditinggali.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA -- Biaya hidup di kota yang tinggi kadang-kadang seperti membuat orang berpikir dua kali untuk datang.
Namun di sisi lain juga bagai magnit para pendatang, karena menjanjikan sumber penghasilan.
Beberapa kota di belahan dunia ini bahkan dinobatkan sebagai kota termahal di dunia.
Perusahaan mobilitas global ECA International pun telah merilis daftar tahunan kota-kota termahal di dunia untuk ditinggali.
Penghitungan tersebut berdasarkan beberapa faktor, termasuk harga rata-rata kebutuhan rumah tangga seperti susu dan minyak goreng, tarif sewa, utilitas, angkutan umum dan kekuatan mata uang lokal.
Baca juga: Di Tempat Termahal di Jepang Pun Jualan Produk 100 Yen, Siapa Bilang Tokyo Mahal?
Secara berturut-turut, Hongkong dinobatkan sebagai kota termahal di dunia untuk ketiga kalinya. Hal itu didukung oleh harga yang lebih tinggi dan mata uang yang lebih kuat selama setahun terakhir.
Sebagai gambaran, dalam laporan yang dirilis ECA International tersebut mencontohkan harga rata-rata secangkir kopi di Hongkong seharga US$ 5,21, sementara di New York seharga US$ 5,08. Contoh lain, harga rata-rata minyak goreng satu liter di Hongkong mencapai US$ 5,83 dan di New York seharga US$ 5,68.
“Meskipun Hong Kong telah dipengaruhi oleh kenaikan inflasi global yang lebih sedikit dibandingkan dengan lokasi regional dan global lainnya pada tahun lalu, namun Hong Kong tetap menjadi lokasi yang paling mahal di dunia” kata Lee Quane, Direktur Regional Asia di ECA International dikutip dari ECA International, Minggu (12/6).
Asia pun jadi benua termahal, mengingat beberapa negara masuk dalam daftar 10 besar, antara lain Hongkong, Tokyo, Seoul, Shanghai, dan Guangzhou. Mayoritas merupakan kota-kota di daratan China.
Quane bilang alasan utama kenaikan peringkat mereka adalah berlanjutnya kekuatan yuan Tiongkok terhadap mata uang utama lainnya. Ditambah, tingkat inflasi yang lebih tinggi dari biasanya.
Baca juga: Pembangunan Bukit 360 Sirkuit Mandalika: Tribun Termahal yang Tiketnya Tak Dijual untuk Umum
Sementara itu, peringkat Singapura tetap tidak berubah pada tahun 2022 meskipun ada kenaikan harga yang signifikan dalam 12 bulan terakhir, dengan biaya sewa rumah, utilitas dan harga bensin mengalami pertumbuhan tertentu.
“Fakta bahwa Singapura hanya mempertahankan peringkatnya sebagai lokasi termahal ke-13 secara global meskipun inflasi lebih tinggi dari rata-rata 5 % , didorong oleh kenaikan biaya untuk sewa, utilitas dan bensin, adalah karena dolar Singapura telah melemah terhadap mata uang regional lainnya, seperti yuan, dan dolar AS, terutama karena perlambatan tajam dalam manufaktur dan ekspor selama bagian akhir periode survei,” jelas Quane.
Di Eropa, sebagian besar lokasi telah mengalami penurunan peringkat setelah periode yang tidak stabil untuk euro, dengan Paris jatuh dari 30 besar global dan kota-kota seperti Madrid, Brussel dan Roma semuanya juga jatuh.
Quane bilang hampir setiap kota besar di zona Eropa mengalami penurunan peringkat tahun ini karena euro berkinerja lebih buruk dalam 12 bulan terakhir daripada dolar AS dan pound Inggris.
Kelemahan euro terutama disebabkan oleh ekspektasi pasar dari ECB menaikkan suku bunga lebih lambat daripada rekan-rekannya.
Dengan demikian, 10 besar kota paling mahal di dunia berdasarkan ECA Internasional, antara lain:
1. Hongkong
2. New York
3. Jenewa
4. London
5. Tokyo
6. Tel Aviv
7. Zurich
8. Shanghai
9. Guangzhou
10. Seoul.
(Adrianus Octaviano/Tendi Mahadi)