Bank Dunia Sebut Ekonomi RI Paling Kuat, Istana: Semoga Kasus Covid-19 Tidak Naik Lagi
Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia akan berada di level 5,1% pada tahun 2022 atau hanya turun 0,1% dari proyeksi sebelumnya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia optimistis perekonomian akan semakin tumbuh pada tahun 2022.
Kunci untuk mewujudkan itu adalah penanganan pandemi Covid-19.
"Kita tidak boleh lengah. Kita sadar bahwa kunci pemulihan ekonomi itu pada penanganan pandemi. Sekarang pandemi terkendali.
Tantangannya bagaimana Covid-19 tidak naik lagi," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono dalam pernyataannya, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Resesi Kembali Jadi Ancaman, Ekonomi RI Dinilai Akan Mampu Bertahan
Bank Dunia melalui laporannya bertajuk Global Economic Prospect June 2022 menilai, ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang paling kuat di tengah situasi risiko global.
Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia akan berada di level 5,1 % pada tahun 2022 atau hanya turun 0,1 % dari proyeksi sebelumnya.
Padahal, negara-negara kuat seperti Amerika Serikat dan China mengalami revisi pertumbuhan ekomomi lebih besar, masing-masing 1,2 % dan 0,8 % .
Pertumbuhan ekonomi Rusia diperkirakan terkontraksi 8,9 % atau turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 11,3 persen.
Penilaian dari Bank Dunia tentu jadi kabar baik buat Indonesia. Tapi di sisi lain adalah tantangan buat Indonesia bagaimana mewujudkan penilaian itu.
Baca juga: Kondisi Properti Masih Wait and See Meski Terjadi Pemulihan Ekonomi
Edy mengatakan, saat ini aktivitas perekonomian di Tanah Air terus meningkat. Tempat wisata dan hiburan sudah dibuka.
Tapi kegiatan masyarakat harus tetap diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Agar pemulihan ekonomi dan pengendalian Covid-19 bisa tetap berjalan.
"Selama Covid-19 terkendali, saya yakin pemulihan ekonomi akan tetap pada jalurnya," tegas Edy.
Faktor lain yang juga penting untuk pengendalian Covid-19 adalah lancarnya program vaksinasi nasional.