Segera Melantai di Bursa, Hillcon Bidik Dana Segar Rp 884,60 Miliar
PT Hillcon membidik dana segar Rp884,60 miliar dari pelaksanaan penawaran umum perdana saham (intial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hillcon membidik dana segar Rp884,60 miliar dari pelaksanaan penawaran umum perdana saham (intial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan akan melepas 2,21 miliar saham ke publik atau 15 persen dari modal disetor Hillcon setelah IPO saham, dengan harga penawaran Rp 250-400 per saham.
Direktur Utama Hillcon, Hersan Qiu mengatakan, IPO ini didahului dengan penawaran awal pada 15-29 Juni 2022, di mana perseroan telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Sucor Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi bersama.
Baca juga: Blibli Dikabarkan Akan Melantai di Bursa Efek, Analis Singgung soal Saham BUKA dan GOTO
"Dari IPO saham, Perusahaan di bidang aktivitas holding, konsultasi manajemen serta jasa pertambangan dan konstruksi ini akan memperoleh tambahan modal maksimal Rp884,60 miliar," kata Hersan dalam keterangannya, Rabu (15/6/2022).
Menurut Hersan, sebesar 55 persen dana IPO saham akan digunakan untuk modal kerja PT Hillconjaya Sakti (HS), sisanya 45 persen untuk belanja modal, yaitu pembelian alat-alat guna mendukung kegiatan operasional HS.
"Kami berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk IPO Hillcon ini pada 12 Juli 2022," katanya.
Hersan berharap, Hillcon mampu menarik investor untuk menginvestasikan dana di Indonesia demi memperkuat perekonomian nasional dan pembukaan lapangan kerja.
"Hillcon memiliki potensi pertumbuhan yang baik seiring dengan perkembangan teknologi. Semoga langkah ini memantapkan langkah Hillcon menjadi pemain industri nikel,” papar Hersan.
Baca juga: Soal Akuisisi Saham Twitter, Elon Musk Akan Gelar Town Hall dengan Karyawan Pekan Ini
Ke depannya, kata Hersan, Hillcon memiliki ekosistem bisnis nikel yang lengkap, seiring pertumbuhan penjualan mobil listrik dan peningkatan konsumsi nikel metal industri baterai.
“Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia,” katanya.
Pada tahun lalu, Hillcon membukukan pendapatan sebesar Rp1,983 triliun pada 2021, meningkat sebesar 94 persen, dari Rp1,022 triliun pada 2020.
Laba bersih sebesar Rp 404,302 miliar pada 2021, naik 365,48 persen dari Rp86,856 miliar pada 2020.