Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku, Pedagang Jaga Kesehatan dan Sterilisasi Kandang Hewan Kurban

Para pedagang urut melakukan usaha ekstra agar hewan ternak dagangannya tidak sampai terjangkit PMK.

Editor: Sanusi
zoom-in Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku, Pedagang Jaga Kesehatan dan Sterilisasi Kandang Hewan Kurban
HO
Untuk meminimalisir penularan, Ecoqurban tidak akan mendistribusikan hewan kurban ke luar daerah. Proses penyembelihan dan penyaluran akan dilakukan di wilayah tempat tinggal para peternak. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) yang melanda, jangan sampai mengendurkan minat umat Islam untuk berkurban pada Iduladha nanti.

Pemerintah juga menyiapkan 3 juta dosis vaksin untuk pencegahan PMK pada hewan ternak.

Para pedagang pun juga turut melakukan usaha ekstra agar hewan ternak dagangannya tidak sampai terjangkit PMK.

Seperti socio-enterprise Ecoqurban telah melakukan sejumlah upaya untuk memastikan hewan kurban yang disalurkan bebas dari penyakit.

Baca juga: Sampai Dini Hari, Mentan SYL Pantau Kedatangan Vaksin PMK di Bandara Soekarno-Hatta

Rencananya ada lebih dari 15 ribu hewan kurban yang akan disembelih dan disalurkan ke masyarakat di 25 daerah di Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

Untuk meminimalisir penularan, Ecoqurban tidak akan mendistribusikan hewan kurban ke luar daerah. Proses penyembelihan dan penyaluran akan dilakukan di wilayah tempat tinggal para peternak.

BERITA REKOMENDASI

Tim Ecoqurban juga akan memastikan hewan-hewan kurban diberikan makan yang cukup, tidak kedinginan atau kehujanan dan diberi vitamin.

Baca juga: Cegah Penyebaran PMK, Kementan Minta Peternak Jaga Biosecurity Kandang Ternak

Isdhama Miswardana (Dhama), Business Development Manager Ecoqurban menjelaskan bahwa sterilisasi kandang juga akan difokuskan untuk mencegah penyebaran virus.

“Selain fokus terhadap kesehatan hewan kurban, tim kami juga akan memastikan kandang yang ditempati steril. Kandangnya akan dibersihkan setiap hari dan disemprot desinfektan seminggu sekali. Selain itu, kami juga menyediakan kandang khusus untuk isolasi hewan yang terindikasi tertular PMK," kata Isdhama Miswardana dalam keterangannya, Jumat (17/6/2022).

Selama proses pengawasannya, Ecoqurban juga turut menggandeng dokter hewan untuk memastikan hewan qurban aman dan bebas dari PMK.

Dokter hewan ini bertugas mulai dari mengawasi, mengisolasi hingga mengobati hewan kurban yang sakit. Hewan kurban juga akan diperiksa kesehatannya sebelum disembelih. Sebagai bagian dari bentuk komitmen, jika nanti ditemukan hewan kurban yang sakit, akan menukarnya dengan yang sehat.


drh. Taufik Iskandar selaku dokter hewan yang bekerjasama dengan Ecoqurban menjelaskan pentingnya pengawasan dan perawatan penuh dalam pemeliharaan hewan kurban.

“Tim penyalur kurban, dalam hal ini Ecoqurban menyadari hal ini dari awal sehingga mereka melibatkan dokter hewan untuk memastikan kesehatan hewan kurban. Saya turut mengapresiasi inisiatif yang mereka lakukan. Kita bisa melihat komitmen tim Ecoqurban untuk memastikan hewan-hewan kurban terbebas dari wabah PMK," ujar drh. Taufik Iskandar.

Selain menggandeng Dokter Hewan, upaya edukasi juga dilakukan kepada setiap peternak di wilayah penyaluran. Peternak diberikan pembekalan untuk dapat mengindikasi hewan yang tertular PMK. Tim juga memasang spanduk informasi di setiap kandang mengenai ciri-ciri indikasi hewan yang tertular dan penanganannya. Tujuannya agar peternak waspada terhadap penyakit yang mengancam hewan kurban tersebut.

Baca juga: Puluhan Sapi di Bangkalan Dilaporkan Sembuh dari Penyakit PMK, Ternyata Diberi Ramuan Herbal Ini

Memastikan kesehatan hewan kurban pada saat prosesi penyembelihan juga tak kalah penting. Lokasi penyembelihan di setiap wilayah penyaluran akan disediakan khusus indoor dan outdoor untuk memastikan darah, kotoran dan daging tidak kontak dengan hewan yang masih hidup. Petugas di lapangan juga akan mengedukasi masyarakat terkait pengolahan daging yang benar.

“Kami senantiasa mengedukasi masyarakat agar dapat mengolah daging dengan cara yang tepat yaitu dengan merebus daging atau tulang selama 30 menit, dan jika tidak langsung diolah, masyarakat diimbau untuk membekukan dagingnya. Besar harapan kami upaya-upaya yang dilakukan ini mampu membuat hewan-hewan kurban kami bebas dari PMK dan masyarakat yang menerima nantinya dapat menjalankan ibadah Idul Adha dengan rasa aman," tambah Isdhama Miswardana.

Pada tahun lalu Ecoqurban telah menyalurkan daging kepada 123 ribu kepala keluarga di 149 daerah di Indonesia. Tahun ini, menargetkan akan ada 160 ribu kepala keluarga dengan sebanyak 15 ribu hewan qurban yang disalurkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas