Tangani Wabah PMK di Jawa Timur, Erick Thohir Dorong BUMN Sinergi dengan Kementan
Erick Thohir segera bekerjasama dengan Kementan untuk segera mencari solusi cepat dalam mengatasi wabah PMK di Jatim
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir segera bekerjasama dengan Kementerian Pertanian untuk segera mencari solusi cepat dalam mengatasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit ternak sapi di Pulau Madura dan Jawa Timur.
Menurut Erick, daerah tersebut merupakan daerah yang mengandalkan peternakan sapi sebagai sumber perekonomian rakyat.
Untuk itu, Erick menjanjikan masalah ini akan segera diselesaikan sehingga beban masyarakat menjadi lebih ringan.
Baca juga: Daging Ternak yang Kena PMK Masih Bisa Dimakan, Jeroan dan Lidah Tidak Bisa Dikonsumsi
"Senin (hari ini) saya akan bicarakan langsung dengan Menteri Pertanian, dan bersama BUMN terkait di sektor peternakan ini, kami akan cari solusi yang cepat dan segera bisa diterapkan untuk atasi wabah PMK,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya, (20/6/2022).
“BUMN adalah korporasi, jadi kita harus berkolaborasi dengan kementerian pertanian agar masyarakat Madura dan Jawa Timur yang andalkan ternak sapi untuk memutar roda ekonomi bisa kembali tenang,” sambungnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (18/6) Erick Thohir melakukan kunjungan kerja di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca juga: Selain Vaksinasi Ternak, Begini Strategi Kementerian Pertanian Tangkal Penyebaran Wabah PMK
Dalam kunjungan tersebut, Erick meminta kepada seluruh masyarakat Madura agar tetap tertib menjalankan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari.
Meskipun kasus Covid-19 telah mengalami penurunan.
Di Pulau Madura, Erick juga menyempatkan diri hadir dalam pertemuan dan silaturahmi dengan Kadin dan Kepala Daerah se-Madura Raya.
Dalam acara yang dihadiri pebisnis lokal dan juga para pimpinan daerah, antara lain Wakil Bupati Pamekasan, Wakil Bupati Sumenep dan Ketua Kadin Bangkalan.
Menteri BUMN menekankan bahwa sebanyak 22 BUMN sudah menjalankan program “Madura Moljeh Asreh”, sebagai wujud berkolaborasi untuk mendorong kemandirian dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Madura.