Dolar AS Menguat, Apindo: Ada Industri yang Tertekan dan Ada yang Senang
Apindo menilai tidak semua industri mengalami tekanan dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, tetapi ada juga yang mengalami keuntungan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai tidak semua industri mengalami tekanan dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, tetapi ada juga yang mengalami keuntungan.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, semua industri yang bahan bakunya didapat dari impor pasti saat ini terdampak oleh penguatan dolar AS, di mana biaya produksinya mengalami peningkatan dari sebelumnya.
"Tapi yang bisnisnya ekspor itu diuntungkan dari menguatnya dolar AS. Terutama ekspor komoditi yang tidak ada kandungan impor ya, mereka senang kurs dolar AS naik," ujar Hariyadi saat dihubungi, Selasa (21/6/2022).
Baca juga: Pagi Ini, Rupiah Menguat Tinggalkan Level Rp 14.800 Per Dolar AS
Menurutnya, jika membahas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memang memiliki dua sisi, ada yang dirugikan dan ada yang diuntungkan.
"Bagi yang terdampak dari kurs ini, mereka harus melakukan pemotongan keuntungannya. Tapi yang paling berat itu adalah sudah harganya naik (barang impor) barangnya belum tentu ada," papar Hariyadi.
Diketahui, setelah bank sentral Amerika Serikat atau The Fed menaikkan suku bunga acuannya 75 basis poin, kurs dolar AS terhadap mata uang global termasuk rupiah mengalami penguatan.
Namun, pada siang ini rupiah berhasil menguat mencoba meninggalkan level Rp 14.800 ke posisi Rp 14.795 per dolar AS.