Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta merampungkan regulasi pendukung untuk penerapan sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) pada akhir tahun ini.

Anggota Ombudsman RI Hery Susanto mengatakan, rencana penerapan MLFF tersebut penting karena arus perkembangan zaman membawa kita pada era digitalisasi. Hanya saja ada beberapa kendala diranah pemerintah yang belum membuat regulasi pendukungnya.

"Semoga di akhir tahun ini bisa diterapkan dengan regulasi pendukungnya. Selain itu sosialisasi dan edukasi sistem MLFF ini juga harus dilakukan agar tidak membuahkan keluhan dan laporan masyarakat atas sistem MLFF itu," ujar Hery dalam keterangannya, Rabu (22/6/2022).

Baca juga: MLFF Bikin Metode Bayar Jalan Tol Tambah Banyak: Bisa Pakai Dompet Digital Sampai Kartu Debit

Disampaikan Hery saat Pra Rapimnas MN KAHMI Ke-V, dengan tajuk "Pelayanan Publik Sektor Jalan Dalam Rencana Implementasi Sistem Pembayaran Tol Non Tunai Nirsentuh MLFF".

Ketua Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Darmaningtyas berujar, saat ini Indonesia sedang mengubah pola perjalanan pembayaran tol yang awalnya menggunakan kartu tapi sekarang kita sedang mencoba untuk diperbaharui agar lebih canggih dan simpel.

"Dengan menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS), untuk implementasi tahap pertama teknologi MLFF di terapkan di 40 ruas tol di Indonesia yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali pada tahun 2023 mendatang," katanya.

Darmaningtyas menambahkan, dengan penggunaan uang elektronik scanning ini, telah mengurangi waktu transaksi menjadi 4 detik dibandingkan transaksi manual 10 detik.

"Sehingga, penggunaan MLFF tentunya memiliki manfaat sangat besar karena bisa menghilangkan waktu antrian menjadi nol detik," imbuhnya.

Baca juga: Apa Itu MLFF? Alat Pembayaran Nirsentuh yang Akan Gantikan Kartu E-Toll

Sekretaris BPJT Triono Junoasmono menuturkan, pemerintah berupaya untuk merevitaliasasi jalan tol di berbagai Daerah, sebab MLFF ini adalah moderasi baru dunia di bidang Tol, dalam rangka menyambut indonesia emas 2045 maka sangat diperlukan percepatan dan efesiensi.

"Juga menjadi terobosan baru yang harus didukung dan disupport langsung oleh pemerintah kita dan saya sangat apresiasi MN KAHMI membuat forum diskusi MLFF sebagai bagian dari kemajuan bangsa kita," tuturnya.

Saat ini, menurut Triono, target pemerintah saat ini agar tidak memakai uang tunai dan tidak di sentuh (E-Tol). Sedangkan, untuk target 2023 bisa menajdi Non Tunai Nirsentuh (Tidak tersentuh sama sekali).

"Sekarang ini angka kemacetan, menimbulkan kerugian. Dan kami sedang merubah kerugian dan kemacetan itu dengan kecanggihan teknologi," katanya.