Antisipasi Krisis Ekonomi Global, Ekonom Indef Sarankan Pemerintah Jaga Konsumsi Masyarakat
Joko Widodo mengatakan 60 negara di dunia sedang menghadapi tekanan dampak dari pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi global.termasuk indonesia?
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda memberi saran kepada pemerintah agar mempertahankan konsumsi masyarakat.
Hal itu untuk mengantisipasi ancaman krisis ekonomi global.
“Pertahankan konsumsi masyarakat karena perekonomian kita sangat ditunjang oleh ekonomi domestik,” kata Nailul saat dihubungi Tribun, Kamis (23/6/2022).
Menurutnya, konsumsi masyarakat rumah tangga menjadi penentu pertumbuhan ekonomi.
“Dengan menjaga konsumsi masyarakat rumah tangga, pertumbuhan ekonomi kita masih bisa ditingkatkan sehingga akhirnya kita bisa keluar dari krisis dengan cepat,” ucapnya.
Baca juga: Sri Mulyani: Banyak Negara Berpenghasilan Rendah Mendekati Krisis Keuangan
Tidak hanya itu, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga menjadi tulang punggung bagi perekonomian RI.
Terbukti pada saat terjadi krisis moneter 1998 dan krisis ekonomi 2008, kelompok UMKM termasuk yang tidak rentan.
“Salah satu caranya adalah dengan menjaga ketahanan dari UMKM nasional kita dimana UMKM bisa menjadi penyelamat ekonomi nasional,” imbuh Nailul.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan sebanyak 60 negara di dunia sedang menghadapi tekanan dampak dari pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi global.
Baca juga: Sekjen PDI Perjuangan Minta Kepala Daerah Peka dengan Keadaan Krisis Pangan hingga Geopolitik
Jokowi menekankan pernyataannya tersebut berdasarkan perhitungan organisasi bank dunia, dana moneter dunia (IMF), dan PBB.
"Saya diberitahu angka-angkanya, ngeri kita. Bank dunia menyampaikan, IMF menyampaikan, PBB menyampaikan. Terakhir baru kemarin, saya mendapatkan informasi, 60 negara akan ambruk ekonominya, 42 dipastikan sudah menuju ke sana," ujar Jokowi saat Rakernas PDI-P di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Selasa (21/6/2022).
Menurutnya, tingginya jumlah negara yang kemungkinan kolaps akan sulit dibantu oleh lembaga-lembaga internasional.
Jokowi mewanti-wanti agar Indonesia senantiasa berjaga-jaga, hati-hati, dan meningkatkan kewaspadaan.