Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Garuda Indonesia Hentikan Operasional Pesawat ATR dan Bombardier CRJ-1000

Aryaperwira Adileksana mengatakan, Garuda Indonesia memutuskan untuk menghentikan operasional Bombardier CRJ-1000 dan ATR

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Garuda Indonesia Hentikan Operasional Pesawat ATR dan Bombardier CRJ-1000
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
PT Garuda Indonesia (Persero) akan menghentikan operasional pesawat ATR dan juga Bombardier CRJ-1000. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) akan menghentikan operasional pesawat ATR dan juga Bombardier CRJ-1000.

Director of Human Capital Garuda Indonesia Aryaperwira Adileksana mengatakan, Garuda Indonesia memutuskan untuk menghentikan operasional Bombardier CRJ-1000 dan ATR.

“Pesawat Bombardier CRJ-1000 ini juga sudah dikembalikan kepada lessor,” kata Aryaperwira dalam rapat bersama komisi V DPR, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Jadi Tersangka Lagi, Emirsyah Satar Diduga Bocorkan Rencana Pengadaan Pesawat Garuda

Ia juga menjelaskan, untuk pesawat ATR akan dialihkan kepada Citilink karena dinilai memiliki karakteristik yang cocok untuk pesawat tersebut.

Terkait pesawat Bombardier CRJ-1000 ini, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra pernah menyebutkan, bahwa pesawat ini tidak cocok digunakan di Indonesia.

Garuda Indonesia pun telah menghentikan operasional pesawat Bombardier CRJ-1000 ini sejak 1 Februari 2021. Menurut Irfan, keputusan mengakhiri kontrak pesawat Bombardier CRJ-1000 untuk menghindari kerugian yang dialami oleh perseroan.

BERITA REKOMENDASI

Irfan mengatakan, pesawat Bombardier didesain untuk penumpang yang tidak membawa banyak barang saat melakukan penerbangan dan di Indonesia hal tersebut hanya terjadi untuk perjalanan beberapa kota saja seperti Jakarta ke Bandung.

Baca juga: Jaksa Agung Umumkan Dua Tersangka Baru Kasus Korupsi Garuda Indonesia, Ini Daftar Namanya

"Tipe pesawat ini, tidak cocok dengan karakter traveler Indonesia yang biasanya membawa banyak barang dan saat melakukan perjalanan kemungkinan besar menginap," kata Irfan.

Ia juga mengungkapkan, secara rata-rata Garuda Indonesia mengalami kerugian penggunaan pesawat CRJ lebih dari 30 juta dolar Amerika Serikat (AS) per tahun.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas