Pertamina: Penggunaan Ponsel untuk Transaksi Pembayaran di Area SPBU Masih Aman
Jika perangkat smartphone hanya digunakan untuk menunjukkan QR Code dan melakukan transaksi pembayaran, Irto memastikan hal tersebut masih aman
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulai 1 Juli 2022, Pertamina melalui unit usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan menguji coba pembelian Pertalite dan Solar bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem berbasis aplikasi atau website MyPertamina.
Pendaftaran kendaraan dan identitasnya di MyPertamina akan dibuka mulai besok, tepatnya per 1 Juli 2022.
Dari pendaftaran di MyPertamina, pengguna akan mendapatkan QR Code yang dapat digunakan untuk pembelian BBM Subsidi di SPBU Pertamina.
Baca juga: Besok MyPertamina Berlaku di 11 Daerah, Orang Kaya Masih Mendominasi Pemakaian Pertalite
Inisiatif ini dimaksudkan dalam rangka melakukan pencatatan awal untuk memperoleh data yang valid dalam rangka penyaluran BBM subsidi lebih tepat sasaran.
Namun, mekanisme pembelian BBM yang melibatkan perangkat ponsel pintar ini menimbulkan banyak pertanyaan bagi masyarakat.
Sebagaimana diketahui, perangkat seluler dianggap mampu memicu percikan api yang akan menyebabkan ledakan saat pengisian bahan bakar.
Alasan lain mengapa perangkat seluler dilarang ialah karena sinyal seluler yang tidak beraturan dan tidak bisa dikontrol karena ada di udara.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting langsung merespon adanya pernyataan tersebut.
“Penggunaan perangkat handphone di SPBU itu memang dilarang. Pelarangan itu contohnya seperti, perangkat handphone digunakan untuk melakukan kegiatan komunikasi dalam jarak 1,5 meter dari mesin SPBU. Atau di area SPBU sedang ada aktivitas bongkar muat pengisian BBM,” ucap Irto di Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Baca juga: Beli Pertalite Pakai QR Code MyPertamina, Anggota Komisi VI: Tidak Semua Masyarakat Punya Smartphone
“Kan dari proses di area SPBU tersebut ada uap (BBM). Dan uap ini berbahaya,” sambungnya.
Namun, jika perangkat smartphone hanya digunakan untuk menunjukkan QR Code dan melakukan transaksi pembayaran, Irto memastikan hal tersebut masih dinyatakan aman.
Dengan catatan, tidak ada aktivitas pengisian BBM ketika transaksi tersebut sedang berlangsung.
“Tapi kalau untuk transaksi atau membaca QR Code setelah dilakukan pengisian BBM ke kendaraan, itu masih aman,” papar Irto.