Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan anggaran Rp 1,25 triliun untuk subsidi angkutan darat pada tahun 2022.

Plt. Dirjen Perhubungan Darat Cucu Mulyana mengatakan, untuk subsidi angkutan darat pada 2022 ini mencapai Rp 1,25 triliun.

“Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya Rp 1,08 triliun,” kata Cucu, Jumat (1/6/2022).

Cucu menjelaskan, subsidi anggaran angkutan darat mencakup subsidi angkutan jalan perintis untuk 32 provinsi sebesar Rp 125 miliar.

Baca juga: Selama Periode Angkutan Lebaran 2022, Pelni Angkut 480.084 Orang dengan Kapal Laut

“Dana ini digunakan untuk membangun 338 trayek jalan perintis dan 597 kendaraan kepada 32 provinsi,” kata Cucu.

Kemudian, lanjut Cucu, dana tersebut juga untuk subsidi angkutan antarmoda atau KSPN sebesar Rp 24,83 miliar untuk angkutan di 10 titik pengangkutan.

“Ada pula subsidi angkutan barang di jalan sebesar Rp15 miliar untuk lima lokasi. Selanjutnya ada subsidi angkutan umum massal perkotaan, khususnya menggunakan skema Buy the Service (BTS) di 10 kota,” kata Cucu.

Layanan BTS ini, menurut Cucu, menyerap dana sebesar Rp631 miliar.Terakhir, subsidi angkutan SDP untuk 288 lintasan adalah sebesar Rp4 53,64 miliar.

Baca juga: Kemenhub Luncurkan Angkutan Feeder Sebagai Pengumpang Penumpang LRT di Palembang

Sementara itu dalam rapat dengan anggota DPR Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub akan mengalokasikan dana sebesar Rp 2,48 triliun untuk memperkuat konektivitas transportasi darat untuk tahun 2023

Cucu Mulyana mengatakan, anggaran sebesar Rp 2,48 triliun ini dibagi ke dalam tiga program.

“Program tersebut yaitu kegiatan infrastruktur konektivitas transportasi darat sebesar Rp 1,6 triliun, kemudian layanan transportasi darat sebesar Rp 409 miliar dan keselamatan dan keamanan transportasi darat sebesar Rp 467 miliar,” ujar Cucu,

Ia juga menyebutkan, dalam program pengembangan infrastruktur konektivitas transportasi darat terdiri dari subsidi di sektor transportasi darat, pembangunan terminal dan pembangunan pelabuhan.

“Sementara itu untuk program layanan transportasi darat, dana sebesar Rp 409 miliar untuk melakukan revitalisasi terminal tipe A dan rehabilitasi pelabuhan penyeberangan,” ujar Cucu.

Kemudian untuk program keselamatan dan keamanan transportasi darat, lanjut Cucu, terdiri dari peningkatan fasilitas.

Cucu menyebutkan, bahwa ketiga program ini merupakan prioritas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pada 2023 mendatang.

“Selain itu anggaran tersebut juga untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar bagi masyarakat,” ucap Cucu.