Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan laju inflasi sepanjang tahun ini dapat mencapai 4,5 persen (yoy).

"Inflasi mengalami tekanan 3,5 persen sampai 4,5 persen," kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Jakarta, Jumat (1/7/2022).

Menurutnya, pemulihan ekonomi yang berjalan dengan pelaksanaan dan penganan Covid-19 makin memberikan optimisme dari masyarakat untuk beraktivitas.

Baca juga: BPS Beri Sinyal Inflasi Juli Bakal Terdongkrak Imbas Kenaikan Tarif Listrik

Namun, kondisi ekonomi global yang terutama disebabkan memanasnya Rusia-Ukraina membuat kenaikan harga komoditas, terutama pangan, energi dan termasuk pupuk.

Ia memastikan pemerintah akan tetap menjaga momentum pemulihan ekonomi domestik yang dinilai masih sangat kuat.

Baca juga: BPS Sebut Inflasi Juni 2022 Tertinggi Sejak 5 Tahun Lalu, Cabai Rawit Jadi Biang Kerok

"Jadi dua sumber pertumbuhan ekonomi konsumsi dan investasi bisa terpengaruh oleh kondisi sekarang ini, kecenderungan inflasi tinggi dan menyebabkan interstraight naik," paparnya.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi domestik di Juni 2022 sebesar 0,61 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm) atau 4,35 persen secara tahunan (yoy).

“Inflasi di bulan Juni 2022 secara tahunan merupakan inflasi tertinggi sejak Juni 2017 yang saat itu sebesar 4,17 persen,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono.