Harga Gas Alam Eropa Melonjak akibat Aksi Mogok Pekerja Migas di Norwegia
Harga gas alam di Eropa melonjak hari ini, Senin (4/7/2022). Kenaikan ini dipengaruhi aksi mogok pekerja minyak lepas di Norwegia
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Harga gas alam di Eropa melonjak hari ini, Senin (4/7/2022). Kenaikan ini dipengaruhi aksi mogok pekerja minyak lepas di Norwegia, yang mengancam ketersediaan pasokan bahan bakar.
Harga gas alam berjangka naik sebanyak 2,7 persen pada perdagangan hari ini, setelah mengalami kenaikan selama tiga minggu berturut-turut. Sementara imbas dari aksi pemogokan di Norwegia, diperkirakan akan mempengaruhi sekitar 13 persen eskpor minyak harian Norwegia.
Dilansir dari Bloomberg, tiga ladang di Norwegia akan ditutup selama aksi pemogokan di hari Selasa (5/7/2022), sementara di hari berikutnya akan ditutup tiga proyek lainnya.
Baca juga: Nilai Rupee Anjlok, India Naikan Bea Impor Emas dan Windfall Tax Produsen Minyak
Aksi pemogokan ini meningkatkan kekhawatiran pasokan bahan bakar di Eropa, yang harus mengisi penyimpanan gasnya untuk memenuhi kebutuhan gas di musim dingin mendatang.
Aliran gas Rusia ke Eropa yang lebih rendah dan pemadaman berkepanjangan di fasilitas ekspor utama Amerika Serikat, menambah kekhawatiran di pasar bahan bakar Eropa.
Gas berjangka untuk kontrak Agustus Belanda, yang menjadi patokan Eropa, naik 0,8 persen ke level 149 euro per megawatt-jam pada pukul 8.11 pagi di Amsterdam.
Baca juga: Harga Minyak Turun Imbas Ketidakpastian Produksi OPEC+ hingga Kekhawatiran Resesi
Keputusan Rusia untuk memangkas ekspor gas ke sejumlah negara Uni Eropa, membuat Jerman, sebagai negara ekonomi terbesar di Eropa, semakin terguncang. Kepala Serikat Buruh Jerman, Yasmin Fahimi mengatakan krisis energi telah mendorong inflasi ke rekor tertinggi.
Rusia telah mengurangi pengiriman gas yang melalui pipa Nord Stream sebesar 60 persen, sedangkan pipa dijadwalkan untuk ditutup penuh minggu depan dengan alasan pemeliharaan. Jerman meragukan pengiriman gas Rusia akan dilanjutkan setelah perbaikan itu selesai dilakukan.