IHSG Terjun Bebas 2,28 Persen Hari Ini, Investor Diminta Lebih Cermat saat Beli Saham
IHSG tercatat mengalami penurunan sebesar 2,28 persen pada Senin (4/7/2022). Hal ini membuat investor diminta agar cermat dalam membeli saham.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
Peperangan antara kedua negara pun menurutnya akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan eknomi atau yang lebih parah adanya resesi.
"Dari dalam negeri, perkembangan kebijakan fiskal dan moneter menjadi fokus utama saat ini."
"Kebijakan suku bunga di sisi fiskal, dan misalnya harga bahan bakar untuk kebijakan moneter," jelas Valdy.
Selain itu, Valdy juga menyarankan bagi pelaku pasar agar tidak terlalu agresif.
Baca juga: Sentimen Global Bikin IHSG Terperosok di Zona Merah
Ia meminta agar investor dapat memperhatikan saham-saham defensif yang tidak terlalu sensitif dengan interest rate semisal sektor consumer goods.
"Tapi kembali sebaiknya jangan terlalu agresif. Sebab di sisi lain, IHSG masih memiliki potensi pelemahan lanjutan, terutama jika break low 6.500," katanya.
Seluruh Indeks Sektoral Turun
Bersamaan dengan anjloknya nilai saham IHSG pada Senin, indeks sektoral juga mengalami penurunan dikutip dari Kontan.
Yaitu sektor teknologi yang turun sebesar 4 persen lalu sektor transportasi dan logistik terjun bebas ke 3,57 persen.
Sementara sektor barang konsumsi primer anjlok ke level 2,66 persen diikuti sektor keuangan yang mengalami penurunan sebesar 2,58 persen.
Kemudian sektor barang baku juga mengalami kemerosotan hingga 1,83 persen.
Baca juga: IHSG 4 Juli 2022 Melemah, Simak Rekomendasi Saham untuk Dipantau di Sesi Kedua
Selanjutnya sektor yang mengalami penurunan yaitu properti dan real estate yaitu pada level 1,78 persen.
Lalu adapula penurunan di sektor barang konsumsi non primer (1.66 persen), sektor kesehatan (1,47 persen ), sektor infrastruktur (1,2 persen ), sektor perindustrian (1,13 % ), dan terakhir sektor energi sebesar 0,46 persen.
Sementara total volume transaksi bursa mencapai 19,22 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 11,97 triliun.