Jatuhkan Sanksi Baru, Inggris Larang Aktivitas Ekspor-Impor dengan Belarusia
Inggris menjatuhkan sanksi ekonomi baru kepada Belarusia setelah negara ini menunjukkan dukungannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Inggris akan memberlakukan sanksi ekonomi, perdagangan, dan transportasi baru kepada Belarusia, setelah negara ini menunjukkan dukungannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Inggris juga akan menjatuhkan sanksi kepada enam orang Rusia karena penyebaran disinformasi.
Paket sanksi baru Inggris terhadap Belarusia akan mencakup larangan impor dan ekspor barang senilai 60 juta pound atau sekitar 73 juta dolar AS, termasuk larangan ekspor barang penyulingan minyak, komponen teknologi canggih dan barang mewah, serta impor besi dan baja Belarusia.
"Rezim Belarusia telah secara aktif memfasilitasi invasi Putin, membiarkan Rusia menggunakan wilayahnya untuk menjepit Ukraina, meluncurkan pasukan dan rudal dari perbatasan mereka dan menerbangkan jet Rusia melalui wilayah udara mereka," kata pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan, yang dilansir dari Reuters.
Inggris telah menaikkan tarif impor untuk berbagai produk dari Belarusia sebesar 35 poin presentase dan memberikan sanksi kepada Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan pejabat senior pemerintah Belarusia.
Baca juga: Perusahaan Pertahanan Rusia Kirimkan 2S3M Akatsiya Howitzer Self-propelled ke Belarus
Inggris dan sekutu Barat telah menjatuhkan sanksi terhadap oligarki, bank dan industri strategis Rusia, sejak Moskow menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu.
Kementerian Keuangan Inggris pada hari Senin (4/7/2022), mengungkapkan enam orang Rusia yang masuk ke daftar sanksi baru Inggris sebagian besar terkait dengan situs web SouthFront dan NewsFront, yang menurut Inggris telah menyebarkan disinformasi terkait Ukraina dan mempromosikan narasi palsu Pemerintah Rusia mengenai invasi Moskow ke Ukraina.
Baca juga: Rusia Mulai Gunakan Bandara Brest di Belarus untuk Serang Ukraina
Inggris juga memberikan sanksi kepada situs berita online United World, karena dianggap mempromosikan "disinformasi pro-Rusia".
Di bawah sanksi, lembaga keuangan Inggris harus segera membekukan aset apa pun yang mereka miliki atas nama individu dan perusahaan Rusia yang terkena sanksi dan melaporkannya kepada pemerintah Inggris.