Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penggunaan LNG Sistem DDF pada Kereta Pembangkit Hemat 37 Persen Energi Dibanding BBM

Menurutnya, dari uji coba juga dilakukan untuk mendapatkan nilai substitusi energi solar atau besaran gas yang terpakai pada sistem DDF.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Penggunaan LNG Sistem DDF pada Kereta Pembangkit Hemat 37 Persen Energi Dibanding BBM
istimewa
Uji coba dinamis DDF pada kereta pembangkit Dharmawangsa Jakarta – Surabaya, menghasilkan efisiensi secara kumulatif sebesar 37 persen energi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Subholding Gas Pertamina melalui PT PGN LNG Indonesia (PLI) menyampaikan konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar LNG menggunakan sistem Diesel Dual Fuel (DDF) pada kereta api pembangkit milik PT KAI, menunjukkan efisiensi dan nilai substitusi solar oleh gas.

Hal itu diketahui saat uji coba dinamis DDF pada kereta pembangkit Dharmawangsa Jakarta – Surabaya.

“Uji coba dinamis berhasil dilaksanakan. Efisiensi yang didapatkan pada sistem DDF secara kumulatif sebesar 37 persen.

Baca juga: MyPertamina Digunakan Bukan Untuk Naikkan Harga, tapi Upaya Tata Kelola BBM Subsidi

Sedangkan efisiensi pada sistem Diesel Engine Generator (DEG) eksisting sebesar 35 persen,” kata Direktur Utama PLI Nofrizal, Selasa (5/7/2022)

Menurutnya, dari uji coba juga dilakukan untuk mendapatkan nilai substitusi energi solar atau besaran gas yang terpakai pada sistem DDF.

“Dari segi substitusi gas dengan rata-rata beban 22 persen, uji dinamis dapat memberikan substitusi bahan bakar eksisting sekitar 43 persen.

Berita Rekomendasi

Kereta yang dikonversi memiliki kapasitas daya sebesar 500 kVA. Berdasarkan data yang kami peroleh, jika 100 persen beban maka konsumsi BBM pada DEG bisa mencapai 110 Liter per jam,” ujar Nofizal.

Dalam uji coba ini menggunakan fumigation system untuk diesel engine, di mana sistem ini merupakan suatu sistem DDF yang paling sederhana, tidak perlu melakukan mayor modifikasi pada diesel engine dan lebih mudah dikembalikan ke mesin semula.

Selain itu, dapat disesuaikan dengan pengaturan (setting) pada bagian mesin DEG milik KAI.

“Seluruh uji coba dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat diterima oleh PT KAI. Diharapkan dapat berjalan sesuai target yakni mendorong efisiensi di PT KAI.

Baca juga: Pemerintah Siap Rogoh Kocek Rp 520 Triliun Agar Harga Pertalite, Listrik dan Elpiji Tak Naik

Lantaran subsidi BBM cukup besar, mengingat terus meningkatnya harga BBM di tingkat global. Selain itu, tentu saja sangat mendorong utilisasi BBG,” papar Nofrizal.

LNG yang akan digunakan berasal dari Jambaran Tiung Biru atau Terminal LNG Jawa Timur atau sumber lain bisa digunakan dan mendukung utilisasi LNG untuk kereta api.

“Dari uji coba, kami mendapatkan gambaran pengoperasian sistem DDF dan hasilnya menunjukkan bahwa LNG berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit kereta api," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas