BUMN Ini Kembangkan Minyak Makan Merah dan B50
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan energi nasional. ini caranya
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan energi nasional melalui peningkatan bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) serta mendukung penuh target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen pada 2030.
Hal tersebut diimplementasikan perusahaan melalui penggunaan biomassa perkebunan sebagai sumber energi.
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai unit usaha dari PT Riset Perkebunan Nusantara - anak usaha dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melakukan sejumlah inovasi, khususnya penelitian dan pengembangan (Litbang) terkait Bahan Bakar Biodiesel 50 persen (B50).
Baca juga: Bidik Dana IPO Rp 179 Miliar, Arkora Hydro Genjot Bangun Tiga Pembangkit EBT
Presiden Joko Widodo dalam salah satu rangkaian kunjungan kerja memperingati Hari Keluarga Nasional di Medan Sumatera Utara, juga melakukan kunjungan ke PPKS Medan pada Rabu (7/7/2022).
Presiden Joko Widodo hadir dalam acara, “Inovasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit dalam Penguatan Koperasi dan UKM untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional”.
Presiden meninjau langsung kegiatan riset dan inovasi khususnya uji coba B50 dan Minyak Makan Merah yang menjadi produk unggulan PPKS Medan.
Baca juga: Pemanasan Global Kian Buruk, Peralihan Konsumsi Energi Fosil ke EBT Jadi Keniscayaan
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani menyatakan, “PPKS menjadi backbone (tulang punggung) riset dan inovasi kelapa sawit nasional. Demi meraih cita-cita tersebut, Holding Perkebunan Nusantara siap membantu dan mendukung PPKS.”
Inovasi Bahan Bakar B50 telah berlangsung semenjak tahun 2019 lalu.
Mobil dengan bahan bakar B50 berhasil menjalani uji coba (road test) dengan rute Medan – Jakarta, pulang pergi, pada 25 hingga 31 Januari 2019 lalu. Uji coba tersebut, sukses dan menambah kepercayaan diri para peneliti dan inovator PPKS untuk mematangkan riset dan aplikasi B50 secara luas di masyarakat.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dalam perannya menjaga ketahanan pangan (food security), melalui PPKS turut mengembangkan teknologi sederhana produksi Minyak Makan Merah, dengan kandungan senyawa fitonutrien berkadar tinggi.
Hasil inovasi Minyak Makan Merah yang diketuai oleh Dr. Frida R. Panjaitan ini memiliki kandungan fitonutrien antara lain karoten (sebagai pro-vitamin A), tokoferol dan tokotrienol (sebagai vitamin E), dan squalene.
Kepala PPKS, M. Edwin S. Lubis, menyatakan, “Minyak Makan Merah berpotensi digunakan sebagai pangan fungsional, salah satunya sebagai bahan pangan untuk anti stunting.”
Lebih lanjut, Edwin menjelaskan, selain sebagai sumber lemak (zat gizi dasar), Minyak Makan Merah, mengandung senyawa fitonutrien yang memiliki sifat sebagai antioksidan dan bioaktivitas lainnya. Kandungan asam oleat dan asam linoleat dalam Minyak Makan Merah, berfungsi untuk pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme pada anak.
Minyak Makan Merah juga sesuai digunakan untuk menumis bahan pangan, salad dressing, serta bahan baku margarin dan shortening.
Minyak Makan Merah memiliki beberapa keunggulan antara lain : proses pengolahan yang sederhana dan murah; instalasi pengolahan dapat dibangun di remote area sehingga distribusi dan biaya logistik menjadi lebih murah; memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik sehingga dapat menjadi solusi untuk pemenuhan zat gizi bagi masyarakat Indonesia serta dapat dikembangkan pada skala Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau Koperasi sehingga berpotensi meningkatkan nilai tambah dan peningkatan kesejahteraan pekebun.
Edukasi dan sosialisasi tentang manfaat dari Minyak Makan Merah perlu dilakukan agar Minyak Makan Merah dan produk diversifikasinya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Di tengah kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, PTPN Group juga menggelar aksi Pasar Murah minyak goreng dan gula pasir untuk konsumsi masyarakat luas.
PTPN Group menyiapkan 1.000 paket minyak goreng Nusakita yang dijual seharga Rp. 14.000 per liter dan gula pasir Walini seharga Rp. 12.500 per kilogram.
Pasar Murah minyak goreng dan gula pasir ini merupakan bagian dari kegiatan Pasar Murah yang sedang digelar PTPN II, III dan IV sebagai anak usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sejak Rabu 6 Juli 2022 lalu di berbagai lokasi di Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat.