Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ditopang Sektor Konstruksi, Ekonomi Singapura Tumbuh 4,8 Persen di Kuartal Kedua Tahun 2022

pertumbuhan ekonomi Singapura di kuartal kedua didukung oleh sektor konstruksi, yang tumbuh sebesar 3,8 persen

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Ditopang Sektor Konstruksi, Ekonomi Singapura Tumbuh 4,8 Persen di Kuartal Kedua Tahun 2022
Shutterstock
Ilustrasi Singapura. Ekonomi Singapura mengalami pertumbuhan sebesar 4,8 persen pada kuartal kedua tahun 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPORE – Ekonomi Singapura mengalami pertumbuhan sebesar 4,8 persen pada kuartal kedua tahun 2022.

Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) mengatakan produk domestik bruto (PDB) masih terlihat datar pada kuartal sebelumnya, jika dibandingkan dengan pertumbuhan 0,9 persen yang terlihat pada kuartal pertama.

Pada bulan Mei, MTI telah memproyeksikan pertumbuhan PDB Singapura selama setahun penuh yang berada di kisaran 3 persen hingga 5 persen, meskipun ada potensi pertumbuhan PDB berada di bawah kisaran itu.

Baca juga: Singapura Kembali Konfirmasi Kasus Lokal Cacar Monyet, Total Jadi 5 Infeksi

Dikutip dari businesstimes.com, Kamis (14/7/2022) pertumbuhan ekonomi Singapura di kuartal kedua didukung oleh sektor konstruksi, yang tumbuh sebesar 3,8 persen tahun ke tahun, naik dari 1,8 persen pada kuartal sebelumnya, karena peningkatan aktivitas saat pekerja migran kembali.

“Secara absolut, nilai tambah sektor konstruksi tetap 23,7 persen di bawah tingkat pra-pandemi karena kekurangan tenaga kerja yang berkelanjutan," tulis Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura dalam laporannya.

Pertumbuhan kuartal ke kuartal juga melambat menjadi 1,9 persen, dari yang sebelumnya 2,9 persen pada kuartal pertama.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, di sektor jasa secara keseluruhan meningkat sebesar 4,7 persen tahun ke tahun, dibandingkan dengan 4,3 persen sebelumnya.

Hal ini didorong oleh perlambatan perdagangan grosir dan eceran, transportasi dan penyimpanan, serta informasi dan komunikasi. Selain itu, faktor lainnya meliputi keuangan, asuransi, dan layanan profesional.

Sektor jasa bertambah 0,2 persen kuartal ke kuartal, turun dari pertumbuhan sebelumnya sebesar 1,8 persen.

Baca juga: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Janji Mundur pada 13 Juli, tapi Malah Coba Kabur ke Singapura

Nilai tambah dalam perdagangan grosir dan eceran serta transportasi dan penyimpanan tetap 2 persen di bawah tingkat pra pandemi, sedangkan nilai tambah dalam akomodasi, makanan, real estat, administrasi dan dukungan, serta layanan lainnya adalah 2,7 persen di bawah tingkat pra pandemi.

Di sisi lain, pelonggaran pembatasan domestik dan perbatasan yang dimulai akhir April dan seterusnya mendorong industri-industri ini untuk tumbuh lebih cepat dari tahun ke tahun di kuartal kedua.

Sementara itu, manufaktur berkembang sebesar 8 persen tahun ke tahun, dibandingkan dengan 7,9 persen sebelumnya.

“Secara khusus, klaster elektronik dan rekayasa presisi terus mencatat pertumbuhan output yang kuat, didorong oleh permintaan global yang berkelanjutan untuk semikonduktor dan peralatan semikonduktor masing-masing,” pungkas MTI.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas