Jerman Serukan Pembatasan Harga Energi Untuk Hindari Kerusuhan Sosial
Harga energi untuk rumah tangga di Jerman bisa melonjak hingga tiga kali lipat imbas berkurangnya pasokan gas Rusia.
Editor: Hendra Gunawan
![Jerman Serukan Pembatasan Harga Energi Untuk Hindari Kerusuhan Sosial](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/nord-stream-2-ag.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Harga energi untuk rumah tangga di Jerman bisa melonjak hingga tiga kali lipat imbas berkurangnya pasokan gas Rusia.
Seorang pejabat di sektor energi mengatakan, kenaikan harga energi untuk rumah tangga berpotensi menimbulkan kerusuhan sosial, kecuali ada pembatasan harga.
Dilansir dari Reuters, Kamis (14/7/2022) kepala regulator Badan Jaringan Federal Jerman, Klaus Mueller mendesak konsumen untuk mengurangi konsumsi dan menyisihkan uang.
"Kita harus membantu rumah tangga dan menetapkan batas atas untuk harga energi," kata Mueller
Menteri keuangan Jerman, Robert Habeck menolak seruan pembatasan harga energi untuk rumah tangga di negara bagian, dengan alasan negara bagian tidak dapat sepenuhnya mengimbangi kenaikan harga.
Baca juga: Jerman Pede Bakal Lepas Dari Ketergantungan Energi Rusia, Agustus Batubara, Desember Minyak
Baru-baru ini Jerman dilanda kekhawatiran setelah Rusia menghentikan pasokan gas sebagai bagian dari pemeliharaan rutin tahunan pada pipa Nord Stream 1.
Namun, Barat menduga bahwa Moskow ingin menghentikan pasokan gas secara permanen terhadap negara-negara Eropa sebagai balasan atas sanksi yang diterima Rusia.
Dengan potensi melonjaknya harga energi untuk rumah tangga di Jerman, Mueller memperingatkan konsumen untuk bersiap membayar dua kali lipat bahkan hingga tiga kali lipat untuk mendapatkan suplai gas.