Ekonomi Makin Memanas, Bank Sentral Swiss Kerek Suku Bunga Ke Level Tertinggi
Namun cara tersebut belum cukup mampu mengekang percepatan laju inflasi di Swiss, hingga akhirnya SNB berencana untuk kembali menaikan suku bunga
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BERN - Lonjakan inflasi di Bern yang telah mencapai angka 3,4 persen membuat sejumlah analis percaya bahwa bank sentral Swiss (SNB) akan kembali mengetatkan kebijakan moneternya dengan menaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin hingga 75 basis poin, pada pertemuan bulan September mendatang.
Pengetatan ini dilakukan untuk mengurangi laju inflasi yang sedang berlangsung di Swiss. Sebelum laju inflasi melesat ke level tertinggi, SNB sebelumnya telah menaikkan suku bunga acuannya menjadi 50 basis point pada awal Juni lalu.
Namun cara tersebut belum cukup mampu mengekang percepatan laju inflasi di Swiss, hingga akhirnya SNB berencana untuk kembali menaikan suku bunga pada 22 September 2022.
Baca juga: Badai Inflasi Merembet ke Selandia Baru, Melonjak 7,3 Persen di Kuartal II 2022
“Tekanan inflasi yang sedang berlangsung di Swiss berarti membuat pengetatan lebih lanjut kemungkinan akan diperlukan,” ujar Gubernur SNB Thomas Jordan.
Dilansir dari Reuters saat ini angka inflasi Swiss tengah berada di atas target bank sentral, dimana sebelumnya SNB hanya memperkirakan kenaikan inflasi sebesar 0 sampai 2 persen untuk tahun 2022.
Akan tetapi karena adanya krisis ekonomi global imbas memanasnya perang Rusia dan Ukraina, membuat laju inflasi di Swiss melonjak 3,4 persen, jadi yang tertinggi dalam 29 tahun terakhir.
Kenaikan inilah yang dipercaya dapat mengantarkan SNB untuk menaikkan suku bunga sama seperti rencana European Central Bank (ECB) dan The Fed AS .
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.