Harga Minyak Dunia Naik 1 Persen di Tengah Kekhawatiran Pasokan dan Pelemahan Dolar
Harga minyak dunia naik 1 persen pada akhir perdagangan Rabu pagi, di tengah meningkatnya kekhawatiran investor terhadap pasokan yang ketat
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Harga minyak dunia naik 1 persen pada akhir perdagangan hari Selasa, di tengah meningkatnya kekhawatiran investor terhadap pasokan yang ketat dan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik 1,08 dolar AS atau 1 persen menjadi 107,35 dolar AS per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,62 dolar AS atau 1,6 persen, menjadi 104,22 dolar AS per barel.
Brent mencatat penutupan tertinggi sejak 4 Juli lalu, sedangkan WTI membukukan penutupan tertinggi sejak 8 Juli. Pada satu titik selama sesi perdagangan yang bergejolak pada Selasa (19/7/2022) kemarin, Brent dan WTI turun sekitar 2 dolar AS per barel.
Baca juga: Kepala SKK Migas Proyeksikan Harga Minyak Dunia Berada di Level 100 Dolar AS per Barel hingga 2023
"Minyak mentah telah melakukan perputaran yang luar biasa hari ini. Tidak ada headline merah bullish yang besar untuk memberi lampu hijau pada reli, tetapi kombinasi dari open interest yang tertekan dan volume perdagangan yang rendah akan sering mendorong perubahan harga yang liar," kata Direktur Eksekutif Energi Berjangka di Mizuho, Robert Yawger.
Harga minyak yang lemah didorong oleh kekhawatiran pasokan terkait sanksi Barat yang diterima Rusia. Kenaikan suku bunga oleh bank sentral global juga dikhawatirkan dapat memangkas permintaan energi, sehingga membuat pasar bahan bakar semakin bergejolak.
Sistem pipa minyak di Kanada dan Amerika Serikat (AS), pipa Keystone, mengurangi kapasitasnya pada Senin (18/7/2022) setelah stasiun pompa ditutup.
Presiden AS Joe Biden pekan lalu mengunjungi pengekspor minyak Arab Saudi, pemimpin de facto Organisasi Pengekspor Minyak (OPEC), yang ekspor minyak mentahnya menurun pada Mei lalu ke level terendah dalam empat bulan.
Baca juga: Rusia Pangkas Diskon, Harga Minyak Mentah Dipatok Naik ke 60 Dolar AS Per Barel
Biden berharap kunjungannya dapat mencapai kesepakatan untuk mendorong produksi minyak guna menurunkan harga bahan bakar, namun menteri luar negeri Arab Saudi mengatakan masalah di pasar energi bukan dipicu oleh kekurangan minyak mentah namun kurangnya kapasitas penyulingan.
Sementara itu di AS, ekspektasi untuk peningkatan persediaan minyak mentah telah membebani harga bahan bakar.
Administrasi Informasi Energi AS (EIA) akan mengeluarkan laporan inventarisnya pada pagi ini (20/7/2022) pukul 10:30 EDT, sementara American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok di sektor energi, mengeluarkan laporan inventarisnya pada Selasa sore pukul 16:30 EDT.
Menurut sumber yang mengetahui rencana Biden mengatakan pada Selasa kemarin, Biden berencana mengumumkan langkah-langah federal baru untuk mengatasi krisis iklim hari ini.