Bank Indonesia: Jumlah Uang Beredar di Masyarakat Tercatat Rp 7.888,6 Triliun, Tumbuh 10,6 Persen
Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2022 tercatat Rp 7.888,6 triliun
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2022 tercatat sebesar Rp 7.888,6 triliun.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, angka tersebut tumbuh 10,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year/yoy)
Dirinya kembali melanjutkan, pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan komponen uang beredar sempit (M1) dan kuasi.
Baca juga: Bank Indonesia Prediksi Inflasi 2022 Tembus 4,5 Persen, Ini Penyebabnya
"Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 16,6 persen dan uang kuasi sebesar 3,3 persen," ujar Erwin, Selasa (28/6/2022).
Untuk diketahui, M1 adalah meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah).
Sementara M2 meliputi M1, uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.
Erwin kembali mengatakan, perkembangan M2 pada Juni 2022 terutama dipengaruhi oleh akselerasi penyaluran kredit dan perkembangan keuangan Pemerintah.
Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen
Khusus pada penyaluran kredit pada Juni 2022, Bank Indonesia mencatat tumbuh 10,3 persen (yoy).