Bank Indonesia Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan, Ekonom Khawatir Rupiah Makin Liar
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dikhawatirkan akan semakin liar saat Bank Indonesia masih mempertahankan suku bunga acuan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
![Bank Indonesia Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan, Ekonom Khawatir Rupiah Makin Liar](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-rupiah-hari-ini-23235435.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dikhawatirkan akan semakin liar saat Bank Indonesia masih mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Seven Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) di level 3,5 persen.
Direktur Riset Center of Reform on Ekonomics (Core) Piter Abdullah mengatakan, seharusnya Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sejak dua bulan lalu ketika bank sentral Amerika Serikat (The Fed) mendongkrak suku bunganya.
"Kalau The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan, misalkan hingga 75 basis poin hingga menjadi 1,5 sampai 1, 75 persen maka semakin mendekati suku bunga acuannya BI yang saat ini 3.5," ujar Piter saat dihubungi, Senin (25/7/2022).
Baca juga: Rupiah Bakal Tembus Rp 15.500 Jika Bank Indonesia Terus Pertahankan Suku Bunga Acuan
Menurutnya, ketika The Fed menaikkan suku bunganya lagi makan sangat berisiko memicu keluarnya modal dari dari Indonesia dan akhirnya menekan rupiah.
"Yang saya khawatirkan adalah tindakan spekulasi para pelaku pasar yaitu dengan memborong dolar AS. Karena ekspektasi mereka rupiah akan semakin melemah," ujar Piter.
"Kalau ini terjadi, pelemahan rupiah akan liar dan sulit dikontrol oleh BI. Selain itu biaya stabilisasi rupiahnya juga akan semakin mahal dan akan menggerus cadangan devisa," sambung Piter.
Namun, Piter menyakini Gubernur Bank Indonesia dan jajarannya telah memiliki kalkulasi dalam menyikapi kondisi global yang dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah.
"Pada waktunya BI pasti akan menaikkan suku bunga acuan," tutur Piter.
Baca juga: Senin Pagi Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS ke Level Rp14.985
Senin Pagi Rupiah di Level Rp 14.985
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Senin (25/7/2022), seiring masih kuatnya sentimen eksternal.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.06 WIB, nilai tukar rupiah menguat ke level Rp14.985 dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya Rp15.036 per dolar AS.
Sebelumnya, Pengamat Pasar Keuangan sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, untuk perdagangan pada Senin ini, mata uang Rupiah kemungkinan masih berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp15.000 hingga Rp15.030.
Baca juga: Pekan Depan, Laju Rupiah Diprediksi Masih Tertekan di Atas Rp 15.000 Per Dolar AS
Ibrahim kembali melanjutkan, fluktuasi nilai tukar dolar terhadap mata uang lain disebabkan berbagai faktor eksternal.
Dolar AS turun pada Jumat, setelah Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan pada Kamis, karena kekhawatiran tentang inflasi yang tidak terkendali mengalahkan kekhawatiran tentang pertumbuhan.
“Dolar AS juga terbebani semalam oleh penurunan hasil Treasury setelah data di AS menunjukkan penurunan aktivitas pabrik dan kenaikan aplikasi untuk tunjangan pengangguran,” ucap Ibrahim, (22/7/2022).
“Ini menandakan bahwa ekonomi sudah merasakan efek dari pengetatan kebijakan Federal Reserve AS yang agresif,” sambungnya.
Baca juga: Rupiah Bakal Tembus Rp 15.500 Jika Bank Indonesia Terus Pertahankan Suku Bunga Acuan
Sebagai informasi, Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada hari Kamis untuk menahan inflasi yang melonjak.
Dolar AS juga terpengaruh sentimen Federal Reserve AS yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan kebijakan 26-27 Juli 2022.