Pedagang Warteg Was-was Harga Mi Instan dan Terigu Naik, Dampak Perang Rusia-Ukraina
Pasokan gandum ke pasar dunia yang berfluktuasi dikhawatirkan membuat mi instan dan terigu di pasar lokal naik.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasokan gandum ke pasar dunia yang berfluktuasi akibat perang Rusia dan Ukraina dikhawatirkan berdampak pada harga pangan di Indonesia, seperti mi instan dan terigu.
Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni berujar para anggotanya mulai waswas dengan dampak perang Rusia dan Ukraina. Sebab, mi instan kerap dipesan oleh parap pelanggan, dan tepung terigu digunakan untuk tahu goreng, tempe goreng, hingga bakwan goreng.
"Mungkin ke depan teman-teman perlu mengantisipasi karena banyak juga tepung terigu yang digunakan oleh para pedagang warteg untuk tepung gorengan dan juga bahan mie untuk menu mie goreng dan tambahan sayuran oseng-oseng lainnya," ujar Mukroni saat dihubungi, Senin (25/7/2022).
Pemerintah diharapkan mengantisipasi agar harga yang berkaitan dengan gandum agar tidak bergejolak hingga mengakibatkan beban ongkos produksi.
Menurut Mukroni, pemerintah bisa mencari alternatif pemasok gandum selain dua negara yang sedang konflik.
"Bisa menggalakan masyarakat untuk mengganti pangan yang berbahan baku gandum. Dengan kesuburan tanah di negeri ini perlu jangka panjang untuk merekayasa genetika agar gandum dan spesies sejenisnya bisa ditanam di dalam negeri," ucap Mukroni.
Baca juga: Usai Kesepakatan Ekspor Pangan Tercapai, Gudang Gandum Ukraina di Pelabuhan Odessa Dihantam Rudal
Pemerintah juga diminta untuk memperhatikan masyarakat bawah yang terbebani harga-harga naik dengan program sosial atau bantuan yang lebih tepat dan transparan untuk masyarakat bawah yang terkena imbas tersebut.
Menurut Mukroni, para pedagang Warteg juga berencana untuk menaikan harga jika harga bahan baku terus melambung.
Baca juga: Indonesia Dukung Perjanjian Ekspor Gandum Ukraina dari Pelabuhan yang Diblokir
"Warteg akan menaikan harga jika harga-harga bahan baku terus melambung, walaupun ini resiko berat yang harus diambil dengan ketakutan ditinggal pelanggan," kata Mukroni.
Diketahui di beberapa e-commerce harga dari beberapa jenis mi instan sudah menyentuh harga Rp3.000.
Di Tokopedia, harga indomie Rp2.600 hingga Rp3.000. Di Shopee antara Rp2.898 hingga Rp3.000 per bungkus.