Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pekan Membara Buat IHSG, Investor Nunggu Keputusan Kenaikan Suku Bunga The Fed

Pekan ini akan menjadi pekan terakhir yang membara bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Juli 2022.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pekan Membara Buat IHSG, Investor Nunggu Keputusan Kenaikan Suku Bunga The Fed
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Layar menunjukkan pergerakan perdagangan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/8/2013). (Kompas/Heru Sri Kumoro) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekan ini akan menjadi pekan terakhir yang membara bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Juli 2022.

Pemicunya, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed akhirnya akan bertemu di penghujung akhir bulan, di mana hal tersebut akan memberikan sebuah tontonan menarik bagi pelaku pasar dan investor.

"Sejauh mana The Fed akan beraksi mengambil keputusan dan risiko dalam menghadapi inflasi. Namun, sebelum kita mulai kisahnya, data perekonomian PMI Manufacturing, Services, dan Composite sudah mulai mengalami penurunan, yang di mana mulai menunjukkan tanda tanda perlambatan ekonomi," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam laporan risetnya, Senin (25/7/2022).

Khusus bagi PMI Services dan Composite, penurunan sudah melebihi level ekspansinya, sehingga hal ini tentu saja rasa sakit dari kenaikkan tingkat suku bunga The Fed mulai terlihat serta dirasakan.

"Namun, inflasi masih tetap ada, bahkan terus menerus mencapai ketinggian. Tidak hanya itu saja, pertumbuhan di pasar properti juga mulai melunak, perusahaan teknologi juga mulai membatasi para pencari kerja dan pengangguran mulai bergerak mengalami kenaikkan," kata Nico.

Sementara, masalahnya inflasi belum berubah, hal inilah yang diperkirakan bahwa penurunan akan kembali terjadi dalam kurun waktu 12 bulan mendatang, dan telah mendorong probabilitas akan resesi di Amerika naik dari sebelumnya.

Baca juga: Laju IHSG Pekan Depan Diprediksi Lanjutkan Penguatan

BERITA REKOMENDASI

Banyak yang memperkirakan bahwa resesi ringan akan terjadi pada bulan semester II tahun ini, dengan potensi The Fed masih akan menaikkan tingkat suku bunga hingga ke titik netral yaitu 3,5 persen.

Menurut Nico, tentu hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi akan kembali melambat dengan harapan inflasi pun juga menjadi terkendali.

Baca juga: Enam Sektor Seret IHSG Sesi I Melorot 0,79 Persen ke 6.820

"The Fed telah dibutakan akan inflasi saat ini, The Fed juga tidak melihat tanda tanda inverted yield sebagai sebuah kemungkinan terjadinya resesi."

"Bagi The Fed saat ini adalah bahwa inflasi terkendali, oleh sebab itu ada kemungkinan The Fed akan terus mengambil langkah yang memang diperlukan untuk mengendalikan inflasi sekalipun resesi taruhannya," katanya.

Adapun berdasarkan analisa teknikalnya, dia memprediksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat awal pekan yang terlihat sulit ini.


"Melihat saat ini, IHSG berpotensi menguat terbatas pada rentang 6.815 hingga 6.940. Namun secara tekanan, ada kemungkinan terjadinya koreksi, cermati dan amati ya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas