Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Saingi Dolar AS, Rusia dan Negara-negara BRICS Bakal Produksi Mata Uang Cadangan Internasional Baru

Rusia dan anggota negara-negara BRICS mengungkapkan sedang menciptakan mata uang cadangan internasional.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
zoom-in Saingi Dolar AS, Rusia dan Negara-negara BRICS Bakal Produksi Mata Uang Cadangan Internasional Baru
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Rusia dan anggota negara-negara BRICS mengungkapkan sedang menciptakan mata uang cadangan internasional. Analis percaya mata uang cadangan ini dimaksudkan untuk menyaingi dolar AS dan mata uang Hak Penarikan Khusus (SDR) Dana Moneter Internasional (IMF). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Rusia dan anggota negara-negara BRICS mengungkapkan sedang menciptakan mata uang cadangan internasional.

Analis percaya mata uang cadangan ini dimaksudkan untuk menyaingi dolar AS dan mata uang Hak Penarikan Khusus (SDR) Dana Moneter Internasional (IMF).

Pada akhir Juni lalu, anggota-anggota BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) ke-14 untuk membahas permasalahan global.

Baca juga: China Ledek G7, Bandingkan Populasinya yang Kalah Jauh dengan Kelompok BRICS

Selama KTT BRICS berlangsung, Pemimpin Rusia Vladimir Putin mengumumkan kelima negara anggota BRICS berencana mengeluarkan mata uang cadangan internasional baru.

"Masalah menciptakan mata uang cadangan internasional berdasarkan sekeranjang mata uang negara kita sedang ditinjau. Kami siap bekerja sama secara terbuka dengan semua mitra yang adil," kata Putin pada saat itu, yang dikutip dari Bitcoin News.

Putin juga mengungkapkan, Turki, Mesir dan Arab Saudi sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan BRICS.

Analis percaya langkah BRICS untuk menciptakan mata uang cadangan internasional ini sebagai upaya untuk melemahkan dolar AS dan SDR IMF.

Baca juga: 7 Poin Penting Deklarasi KTT BRICS ke-14, Dipimpin Beijing Secara Virtual

BERITA REKOMENDASI

“Ini adalah langkah untuk mengatasi anggapan hegemoni AS terhadap IMF. Ini akan memungkinkan BRICS untuk membangun lingkup pengaruh dan unit mata uang mereka sendiri di dalam lingkup itu.” ujar kepala pasar global di ING, Chris Turner.

Sementara berita mengenai mata uang cadangan yang dibuat BRICS mungkin mengejutkan beberapa orang, namun laporan khusus tentang negara-negara anggota BRICS yang ingin melawan dolar AS telah dilaporkan selama beberapa kali. Pada akhir Mei 2022, sebuah laporan dari Global Times mencatat para anggota BRICS didesak untuk mengakhiri ketergantungan mereka pada dominasi global dolar AS.

Hubungan bisnis Rusia dan Negara-negara BRICS meningkat

Pada bulan ini, Vladimir Putin menjelaskan hubungan bisnis Rusia dengan negara-negara BRICS telah meningkat.

“Kontak antara kalangan bisnis Rusia dan komunitas bisnis negara-negara BRICS telah meningkat,” ungkap Putin.

Presiden China Xi Jinping (kiri), Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua dari kiri), Presiden Brasil Jair Bolsonaro (tengah), Perdana Menteri India Narendra Modi (kedua dari kanan), dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa (kanan) menghadiri pertemuan dengan anggota Dewan Bisnis dan manajemen Bank Pembangunan Baru selama KTT BRICS di Brasilia, 14 November 2019.
Presiden China Xi Jinping (kiri), Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua dari kiri), Presiden Brasil Jair Bolsonaro (tengah), Perdana Menteri India Narendra Modi (kedua dari kanan), dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa (kanan) menghadiri pertemuan dengan anggota Dewan Bisnis dan manajemen Bank Pembangunan Baru selama KTT BRICS di Brasilia, 14 November 2019. (Pavel Golovkin / POOL / AFP)

Presiden Rusia ini mencatat, toko ritel India akan dibuka di Rusia, dan mobil serta perangkat keras China akan diimpor secara teratur. Selain Afrika Selatan, Rusia juga akan meningkatkan bantuan asing dan mengirimkan senjata ke negara-negara Afrika Sub-Sahara.

Pada Forum Ekonomi Internasional di St. Petersburg tahun ini, dalam pidatonya yang berdurasi 70 menit, Putin mengatakan AS telah menguasai sistem keuangan dunia selama bertahun-tahun.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas