BCA Catat Transaksi BI Fast Mencapai Rp 271 Triliun Per Juni 2022
BCA mencatat total nilai transaksi BI FAST yang diproses mencapai Rp 271 triliun, dengan frekuensi 67 juta transaksi sampai Juni 2022.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat total nilai transaksi BI FAST yang diproses mencapai Rp 271 triliun, dengan frekuensi 67 juta transaksi sampai Juni 2022.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan, pengembangan solusi digital secara konsisten menjadi modal utama untuk mempertahankan kekuatan BCA di segmen perbankan transaksi.
"Dalam rangka mendukung inisiatif dari regulator untuk menciptakan sistem pembayaran Indonesia yang modern, BCA telah mengimplementasikan infrastruktur BI FAST pada platform myBCA, KlikBCA (internet banking BCA), dan BCA mobile," ujarnya, Rabu (27/7/2022).
Baca juga: Pertumbuhan Kredit Cetak Rekor, BCA Raih Laba Bersih Rp 18 Triliun di Kuartal II 2022
Sementara itu, terkait pengembangan, perusahaan mempersiapkan myBCA untuk menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi di masa depan.
"BCA telah menambahkan fitur KPR instant top up, pembayaran tagihan handphone pascabayar, push notification personal, hingga transfer virtual account single billing di kuartal II 2022," kata Jahja.
Baca juga: BCA Finance Akan Naikkan Bunga Pinjaman Jika Perbankan Kerek Suku Bunga
Di sisi pendanaan, current account and saving account atau CASA naik 17,3 persen secara tahunan mencapai Rp 817,8 triliun per Juni 2022, berkontribusi hingga 81 persen dari total dana pihak ketiga (DPK).
Jahja menambahkan, pertumbuhan CASA menjadi penopang utama pencapaian dana pihak ketiga, untuk pertama kali, menyentuh milestone Rp 1.000 triliun.
"Per Juni 2022, total dana pihak ketiga tumbuh 12,9 persen secara tahunan menjadi Rp 1.011 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 11,9 persen menjadi Rp 1.264,5 triliun. Solidnya pendanaan CASA sejalan dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi, di mana total volume transaksi naik 40 persen mencapai 10 miliar transaksi, yang mayoritas berasal dari mobile banking," pungkasnya.