Harga Minyak Dunia Mengalami Kenaikan saat Stok Minyak Mentah AS Mulai Menurun
harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 67 sen atau 0,7 persen, menjadi 95,65 dolar AS per barel pada pukul 00:09 GMT
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Harga minyak naik di awal perdagangan Asia hari ini, Rabu (27/7/2022), menyusul rilisnya data dari kelompok perdagangan industri minyak dan gas Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS.
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 67 sen atau 0,7 persen, menjadi 95,65 dolar AS per barel pada pukul 00:09 GMT.
Sementara harga minyak mentah berjangka Brent naik 0,3 persen atau 33 sen menjadi 104,73 dolar AS per barel.
Baca juga: Minyak Mentah Di Perdagangan Asia Ambles Tertekan Pengetatan Bank Sentral Dalam Melawan Inflasi
Data dari kelompok perdagangan AS untuk industri minyak dan gas alam, American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah AS turun sebanyak 4 juta barel pada pekan lalu.
Penurunan tersebut lebih tinggi dari perkiraan para analis dalam jajak pendapat Reuters, yaitu sebesar 1 juta barel.
Data API juga menunjukkan, persediaan bensin AS turun 1,1 juta barel dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan sebesar 3,5 juta barel.
Sementara Administrasi Informasi Energi pemerintah AS dijadwalkan akan merilis laporan minyak mingguannya hari ini.
Kenaikan harga minyak juga didorong oleh ekspektasi aliran gas yang lebih ketat di Eropa, setelah raksasa energi Rusia Gazprom mengatakan akan memotong aliran gas melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman menjadi seperlima dari kapasitasnya.
Negara-negara Uni Eropa (UE) pada Selasa (26/7/2022) kemarin telah menyetujui rencana darurat untuk mengekang permintaan gas, setelah mencapai kesepakatan kompromi untuk membatasi penggunaan gas untuk beberapa negara.
Baca juga: Rusia Pangkas Diskon, Harga Minyak Mentah Dipatok Naik ke 60 Dolar AS Per Barel
Pekan lalu, Komisi Eropa mengusulkan agar ke-27 anggota UE masing-masing memotong penggunaan gas pada periode Agustus hingga Maret sebesar 15 persen.
UE telah mendesak negara-negara anggotanya agar menghemat penggunaan gas saat ini, untuk membantu mengisi penyimpanan gas menjelang musim dingin, dan memperingatkan kemungkinan penghentian total gas dari Rusia.