Sejak 2018, Ekspor Lima Komoditas Perikanan Mengalami Kenaikan Signifikan
Dirjen PDSPKP Artati Widiarti mengatakan, sejumlah komoditas sektor perikanan mengalami kenaikan signifikan selama lima tahun terakhir.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengatakan, sejumlah komoditas sektor perikanan mengalami kenaikan signifikan selama lima tahun terakhir.
Disampaikan Artati saat konferensi pers Capaian Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Semester I tahun 2022. Ia berujar, udang berada posisi pertama dengan nilai meningkat 8,29 persen dan volume meningkat.
"Dengan total volume 122,85 ribu ton atau 21,61 persen dari total ekspor dengan nilai 1,15 miliar dolar AS," ujar Artati di Jakarta, Kamis (28/7/2022).
Baca juga: Bea Cukai Kawal Ekspor Ratusan Ton Produk Perikanan dari Sumut dan Aceh
Berada di posisi kedua, yakni kelompok tuna-cakalang-tongkol dengan nilai meningkat 8,06 persen dan volume meningkat 2,81 persen. Jumlah volume mencapai 79,34 ribu ton atau 13,96 persen dari total ekspor dengan nilai 417,10 juta dolar AS
"Ketiga, cumi-sotong-gurita nilai meningkat 11,07 persen dan volume meningkat 3,20 persen. Volume 73,08 ribu ton atau 12,85 persen dari total ekspor dengan nilai 335,40 juta dolar AS," ucap Artati.
Sedangkan, di posisi keempat rajungan-kepiting nilai meningkat 7,69 persen dan volume meningkat 2,30 persen. Dengan jumlah volume 15,56 ribu ton atau 2,74 persen dari total ekspor dengan nilai 295,19 juta dolar AS.
Kelima rumput laut nilai meningkat 25,75 persen dan volume meningkat 5,76 persen. Jumlah volume 112,91 ribu ton atau 19,86 persen dari total ekspor dengan nilai 275 juta dolar AS.
"Gambaran 5 tahun terakhir kita Alhamdulillah naik terus. Produk perikanan di pasar global terus naik. Demand terhadap seafood terus naik karena orang menyadari manfaat ikan dalam arti luas seafood, tadi positif jadi demand terus naik. Kita sebagai produsen juga terus naik," kata Artati.
Artati menjelaskan terkait perkembangan ekspor hasil perikanan utama semester I-2022 dibanding periode semester I-2021. Pertama, udang sebesar 1,15 miliar dolar AS meningkat 10,82 persen Kedua, tuna-cakalang-tongkol sebesar 417,10 juta dolar AS meningkat 24,65 persen. Ketiga, cumi-sotong-gurita sebesar 335,40 juta dolar AS meningkat 24,88 persen.
Baca juga: Kementerian Kelautan dan Perikanan Akan Optimalkan Sistem Ketertelusuran dan Logistik Ikan Nasional
"Keempat rajungan-kepiting sebesar 295,19 juta dolar AS meningkat 14,51 persen. Kelima, rumput laut sebesar 275 juta dolar AS meningkat 90,13 persen," tutur Artati.
Nilai Ekspor Produk Perikanan Capai Rp 45,36 Triliun Pada Semester I-2022
Nilai ekspor produk perikanan semester I-2022 mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Nilainya mencapai 3,06 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp 45,36 triliun.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti saat konferensi pers Capaian Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Semester I tahun 2022.
"Ekspor kita semester I-2022 ini sudah mencapai 3,06 miliar dolar AS (Rp 45,36 triliun) atau naik 18,18 persen dibanding periode yang sama," ujar Artati di Jakarta, Kamis (28/7/2022).
Sedangkan, nilai impor pada semester I-2022 mencapai 321,82 juta dolar AS atau sekira 10,52 persen terhadap nilai ekspor.
Baca juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Trenggono: Kami Meyakini Ilegal Fishing Sudah Menurun
"Sehingga mengukuhkan Indonesia sebagai negara net exporter produk perikanan," imbuh Artati.
Pada semester I-2022 neraca perdagangan produk perikanan mengalami surplus sebesar 2,74 miliar dolar AS atau sekira Rp 40,59 triliun atau naik 15,89 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Nilai ekspor bulan Juni 2022 kita sudah mencapai Rp 529,98 juta USD atau Rp 7,68 triliun dibandingkan Mei naik 23,13 persen," kata Artati.
Volume ekspor produk perikanan Indonesia pada Juni 2022 sebesar 101,91 ribu ton atau naik 21,68 persen dibandingkan Mei 2022. Kemudian, nilai impor Juni 2022 mencapai 74,65 juta dolar AS atau sekitar 14,08 persen terhadap nilai ekspor.