BNC Bukukan Kenaikan Kredit 84,2 Persen Menjadi Rp 7,0 Triliun di Semester I 2022
Bank Neo Commerce mencatat berbagai pertumbuhan positif pada laporan keuangan semester I 2022 seperti aset, penghimpunan dana pihak ketiga
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Neo Commerce mencatat berbagai pertumbuhan positif pada laporan keuangan semester I 2022 seperti aset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit.
BNC mencatatkan kenaikan total kredit menjadi Rp7,0 Triliun atau naik 84,2 persen dibandingkan dengan posisi 30 Juni 2021 sebesar Rp3,8 triliun.
Dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp 4,3 triliun, penyaluran kredit baru di semester I 2022 meningkat 62,8 persen.
Baca juga: OK Bank Bagikan Tiga Tips Cari Tambahan Penghasilan Agar Makin Cuan
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan, penyaluran kredit ini direalisasikan secara digital/online yang banyak diminati masyarakat dan transaksi kredit melalui produk ini di kuartal II tahun 2022 meningkat cukup signifikan.
Dia menjelaskan, kenaikan dari sisi Kredit ini turut menaikan pendapatan bunga bersih (NII) BNC menjadi Rp547,0 miliar atau naik 302 persen dibandingkan posisi 30 Juni 2021 yang sebesar Rp136,1 miliar dan naik sebesar 73,2 persen jika dibandingkan posisi 31 Desember 2021 yang sebesar Rp315,9 miliar.
Pendapatan berbasis komisi (fee based income) BNC juga naik secara signifikan menjadi Rp176,1 miliar di Juni 2022 dari Rp 122,8 miliar pada Desember 2021 atau naik 973,8 persen jika dibandingkan posisi Juni 2021 yang sebesar Rp 16,4 miliar.
Selama semester I 2022 BNC masih mencatatkan rugi Rp611,4 miliar. Namun Tjandra Gunawan menekankan, kerugian BNC ini secara konsisten mengalami tren penurunan setiap bulannya, dimana kerugian yang tadinya mencapai Rp159,9 miliar pada Januari tahun 2022 terus mengalami penurunan hingga akhirnya pada Juni 2022, BNC dapat membukukan laba sebesar Rp5,6 miliar.
BNC mengeluarkan anggaran promosi di semester I 2022 sebesar Rp251,3 miliar, naik 139,8 persen jika dibandingkan biaya promosi di Juni 2021 yang sebesar Rp104,8 miliar.
Bank ini baru meluncurkan produk mobile banking (dengan nama neobank) di akhir Maret 2021, dan pengguna BNC posisi akhir Juni 2022 sudah mencapai 18,5 juta atau 9x lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah pengguna per Juni 2021 yang sebanyak 2 juta pengguna.
Baca juga: Bank Indonesia Siap Luncurkan Rupiah Digital, Apa Tanggapan Pelaku Usaha Kripto?
Ini menyebabkan biaya-biaya yang berkenaan dengan operasional di semester 1 2021 tidak sebesar biaya di semester 1 2022.
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BNC turun bertahap,per Desember 2021 di posisi 224,01 persen, turun menjadi 192,34 persen di Maret 2022 dan menjadi 156,75 persen di Juni 2022.
Rasio Net Interest Margin (NIM) pada Juni 2022 berhasil naik menjadi 10,16 persen dari 7,72% di Maret 2022 dan 5,15% pada posisi Desember 2021.
Aset BNC naik signifikan sebesar 104,6% dari Rp6,99 triliun di Juni 2021 menjadi Rp14,3 triliun di Juni 2022, atau naik Rp3 triliun (26,6 persen) bila dibandingkan aset di Desember 2021 sebesar Rp11,3 triliun.
Sedangkan dari sisi likuiditas, perolehan DPK di Juni 2022, naik 37,03 persen dibandingkan perolehan Desember 2021 dari Rp8,1 triliun menjadi Rp11,1 triliun. Hal ini membuktikan bahwa BNC semakin dipercaya oleh publik.
Tjandra Gunawan, mengatakan, kinerja positif yang diraih oleh Bank Neo Commerce merupakan hasil dari semakin lengkapnya berbagai layanan dan fitur yang BNC hadirkan di aplikasi neobank.
“Setahun terakhir, kami secara konsisten terus menambah berbagai layanan dan fitur keuangan digital yang benar-benar bermanfaat dan digunakan nasabah BNC. Berbagai layanan ini juga yang berkontribusi pada peningkatan kinerja kami yang cukup signifikan di semester I tahun 2022 ini,” ujarnya dalam keterangan pers tertulis, Minggu (31/7/2022).
Tjandra optimis mengarungi semester II seiring dengan semakin lengkapnya fitur dan layanan unggulan BNC pada beberapa waktu ke depan.
Dengan demikian akan semakin banyak frekuensi transaksi nasabah sekaligus mendongkrak kinerja kami di semester II tahun ini. BNC saat ini memiliki 18,5 juta nasabah.