Krisis Energi Makin Memanas, Raksasa Gas Italia Ini Bertekad Salurkan Gas Indonesia ke Eropa
Raksasa energi asal Italia tersebut menyasar negara-negara pengekspor gas yang disasar untuk disalurkan ke Eropa.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MILAN – Krisis energi yang tengah menghantam Eropa akibat ketidakpastian pasokan energi Moskow, membuat Eni Italia berambisi untuk menggantikan posisi ekspor gas Rusia pada tahun 2025 mendatang.
Raksasa energi asal Italia tersebut menyasar negara-negara pengekspor gas yang disasar untuk disalurkan ke Eropa.
Salah satunya adalah Indonesia. Rencana ini dilakukan Italia setelah perusahaan migas Eni melihat peluang kerjasama dengan negara – negara pengekspor minyak dan gas dari Libya, Angola dan Mozambik.
Baca juga: Pemotongan Gas Rusia ke Eropa Mulai Mengancam Stabilitas Pasokan Energi di Asia
Dengan adanya rencana kerjasama ini diharap pasokan energi Eni dapat kembali meningkat hingga 100 persen.
Meski memakan waktu hingga tiga tahun, namun apabila rencana ini dapat terealisasi, Italia diprediksi bisa menggantikan ekspor gas Rusia ke Eropa sebesar 20 miliar meter kubik.
Sebelum inisiatif ini muncul, Italia pada awal tahun 2022 diketahui telah lebih dulu menandatangani perjanjian untuk meningkatkan pasokan gasnya dengan kilang Aljazair, Mesir, dan Kongo.
Dengan kerjasama tersebut Eni dikabarkan dapat memasok hingga 6 miliar meter kubik (bcm) per tahun. Jumlah ini akan terus meningkat hingga 9 miliar bcm pada tahun 2024 mendatang.
"Baru-baru ini kami menemukan gas di Aljazair. Kami juga bekerja dengan sangat baik, dengan koordinasi yang baik, dengan Sonatrach (Aljazair), sehingga kami dapat mempercepat dan meningkatkan pasokan" kata CEO Eni, Minggu (31/7/2022).
Peningkatan tersebut dilakukan Eni setelah perusahaan Gazprom Rusia memangkas pasokan gasnya ke Italia dan sejumlah negara besar Eropa.
Baca juga: Rusia Cekik Aliran Gas Lebih Kecil Lagi Setelah Uni Eropa Kampanyekan Penghematan Energi
Hal tersebut membuat UE khawatir apabila negara – negara di Eropa kehilangan pasokan gasnya selama musim dingin nanti. mengingat Gazprom sendiri biasa mengekspor 40 persen kebutuhan gasnya ke Eropa.
Namun setelah Eni mulai menemukan eksportir gas baru, diprediksi perusahaan gas asal Italia ini dapat mengumpulkan memasok gas sekitar 27 juta meter kubik.
Direktur GGP Cristian Signoretto menyebut bahwa jumlah tersebut akan dimanfaatkan Eni untuk memasok kebutuhan gas negaranya dan beberapa negara Eropa.